LAMPUNG (voa-islam.com)--Anggota Komisi VII DPR-RI dari FPKS Mulyanto meminta PLN meningkatkan tata kelola dan infrastruktur kelistrikan agar mampu melayani masyarakat secara maksimal. Sejauh ini, menurut Mulyanto, kinerja PLN sudah cukup baik, namun BUMN listrik itu diminta jangan cepat puas dengan pencapaian yang sudah diraih sekarang. PLN harus mampu mengikuti perkembangan teknologi kelistrikan agar setiap kendala yang dihadapi dapat diselesaikan dengan tepat dan cepat.
Dalam kunjungan kerja spesifik bersama rombongan Komisi VII DPR-RI ke PLTU Tarahan Lampung, Jumat (22/11), Mulyanto mengingatkan PLN untuk lebih cermat mengawasi kondisi saluran listrik ke tempat-tempat pelanggan. Jangan sampai peristiwa mati listrik total (blackout) di sebagian besar wilayah Jawa-Bali beberapa waktu lalu terulang di wilayah Sumatera.
Menurut Mulyanto, seluruh jajaran PLN harus siap mengantisipasi berbagai kemungkinan gangguan pelayanan. Karena jika terjadi sesuatu terhadap pasokan listrik ke masyarakat akan berdampak terhadap aktivitas bisnis dan rumah tangga.
“Masa karena satu pohon sengon layanan listrik seJawa-Bali terganggu. Ke depan PLN harus lebih profesional agar kejadian kecil yang berdampak besar seperti ini dapat diantisipasi,” ujar Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Industri dan Pembangunan ini.
Mulyanto mengapresiasi kinerja PLN, khususnya PLTU Tarahan Lampung, yang mampu memproduksi listrik lebih dari yang diperlukan. Kemampuan rata-rata produksi PLTU Tarahan mencapai 12% dari total kebutuhan listrik se-Sumatera. Itu sebabnya PLTU Tarahan Lampung berencana mengekspor listrik ke negara-negara tetangga pada tahun 2024. Untuk mencapai tujuan tersebut PLTU Tarahan melakukan berbagai studi kelayakan, baik secara teknis maupun secara bisnis.
“Kita patut bersyukur dan mendukung pencapaian yang sudah diraih oleh PLTU Tarahan. Ini adalah terobosan baik yang layak dicontoh oleh PLN regional lain, terutama PLN regional timur yang tingkat ekektrifikasinya jauh dari 100%, termasuk PLN regional yang melayani daerah terpencil, terluar, terdepan,” imbuh Mulyanto.
Menurut Mulyanto rencana ekspor listrik bukan sesuatu yang tidak mungkin. Terutama ekspor ke Malaysia. Di Malaysia beban puncak penggunaan listrik ada pada siang hari. Sementara di Indonesia ada pada malam hari. Kondisi ini membuka peluang bagi PLN untuk memasarkan kelebihan produksi listrik ke Malaysia. Tentu harga yang ditawarkan harus kompetitif.
“Kita patut berbangga dan berharap rencana ekspor listrik ini dapat terwujud. Karena itu sejak sekarang PLN harus berbenah agar kualitas listrik kita lebih baik, tidak turun-naik tegangannya, tidak byar-pet. Saat ini kita perlu memperbanyak ekspor untuk meningkatkan cadangan devisa. Kita perlu mengupayakan berbagai hal agar kondisi keuangan Negara kita lebih baik. Salah satunya mendukung rencana ekspor listrik ini,” tegas doktor ahli nuklir lulusan Jepang ini.*[Ril/Syaf/voa-islam.com]