View Full Version
Kamis, 05 Mar 2020

Wapres Tidak Setuju Rekomendasi Kongres Umat Islam Soal Pembubaran BPIP

JAKARTA (voa-islam.com)--Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VII mendesak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bila ada yang perlu diperbaiki BPIP, maka perbaiki kinerja BPIP, bukan membubarkan.

"Kalau ada kerjanya yang tidak baik, diperbaiki kinerjanya saja bukan lembaganya. Membunuh tikus, rumahnya dibakar, ya jangan lah," kata Ma'ruf di Istana Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020).

Ma'ruf menyebut BPIP dibentuk atas dasar permintaan. Tidak hanya itu, menurutnya seluruh Parpol Islam menyatakan bahwa tidak perlu adanya pembubaran.

"BPIP dibentuk atas permintaan. Kenapa harus dibubarkan? Semua Partai Islam sudah mengatakan bahwa BPIP tidak perlu dibubarkan," kata Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, menyebut sebelumnya tidak ada lembaga yang mengawal Pancasila. Oleh karena itu, dibentuklah BPIP.

"Selama ini sejak BP7, tidak ada yang mengawal Pancasila ini siapa, MPR bukan lembaga menurut konstitusi untuk mengawal itu. Tetapi tidak ada. Karena itu perlu ada lembaga yang mengawal, lahirlah BPIP itu," kata Maruf.

Sebelumnya, KUII ke-VII digelar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tanggal 26 sampai 29 Februari 2020. Salah satu rekomendasi KUII adalah permintaan membubarkan BPIP karena keberadaan BPIP dianggap tidak diperlukan lagi.

Istana sendiri sebelumnya telah menjawab permintaan tersebut. Kantor Staf Presiden (KSP) menegaskan Istana tidak akan mempertimbangkan rekomendasi tersebut.

"Artinya, istana tidak akan mempertimbangkan rekomendasi (bubarkan BPIP) tersebut namun tetap memperhatikan berbagai masukan positif tentang BPIP," ujar Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Adian saat dikonfirmasi, Senin (3/3/2020) malam.

Sumber: Detik.com


latestnews

View Full Version