JAKARTA (voa-islam.com)—Nilai tukar rupiah, Kamis (19/3/2020) ini tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah hari ini telah menebus level Rp 16.000. Sementara di perbankan konvensional tanah air, ada bank yang sudah menjual dolar AS di posisi Rp 16.000.
Ekonom senior Rizal Ramli menanggapi jebolnya nilai rupiah tersebut. “Rupiah jebol Rp16.000/dolar AS, akan spiral. Karena komponen impor besar untuk kebutuhan dalam negeri (pidato Trisakti dan Nawacita, tapi kebijakan gila impor dan pro rent seekers), harga-harga kebutuhan rakyat akan naik + panic buying. Presiden Jokowi where are you? Are you there?” tulis Rizal pada akun twitter @RamliRizal, Kamis (19/3/2020).
Menurut Rizal, tim ekonomi Presiden Jokowi sudah diingatkan sejak 1,5 tahun lalu akan adanya potensi krisis. Namun tak dihiraukan.
“Sudah diingatkan potensi krisis sejak 1,5 tahun yang lalu dan alternatif-alternatif solusi, keminter dan jumawa. Padahal tidak punya track record turn around makro ataupun korporasi. Yang ada pembisik-pembisik angina sorga,” ungkap Rizal.
Rizal juga kritisi langkah Bank Indonesia yang sudah melakukan intervensi, tetapi rupiah tetap jebol. Rizal menilai intevensi tersebut sangat mahal dan nyaris sia-sia.
“Walaupun BI sudah intervensi, rupiah tetap jebol Rp16.000. Intervensi akan sangat mahal dan nyaris sia-sia bagaikan buang garam ke laut, kecuali ada dukungan kebijakan fiscal dan terobosan sektor ril,” jelas Rizal.* [Syaf/voa-islam.com]