View Full Version
Kamis, 19 Mar 2020

Corona Mewabah, Pemerintah Diminta Beri Jaminan Pangan Masyarakat

JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, di tengah kejadian luar biasa Pandemi Covid-19 meminta kepada pemerintah untuk memberi perhatian kepada jaminan ketersediaan bahan pokok selain upaya penyelesaian dan penanganan wabah ini.

“Keselamatan dan Kesehatan manusia ini lebih penting ya di bandingkan dengan penyelamatan ekonomi. Ini khusus kejadian saat ini dimana kita menghadapi situasi yang sangat pelik akibat pandemi covid-19. Itu Dollar dan kertas saham tidak bisa dimakan," tukas Andi Akmal, Kamis (19/3/2020).

Sejak kemaren, kata politisi PKS ini, nilai mata uang kita terdepresiasi cukup konstan hingga hari ini, dari 15 ribu rupiah lebih kemaren, hari ini 19 Maret 2020 sudah menembus 16 ribu lebih. Tapi Anggota DPR yang membidangi masalah pangan ini meminta kepada semua pihak, bahwa hari ini waktunya bukan market atau ekonomi lagi sebagai hal utama. Ekonomi dan market saat ini nomor belakangan. Keselamatan dan Kesehatan Manusia serta ketersediaan pangan cukup untuk bertahan hidup adalah paling utama didahulukan.

Legislator PKS asal Sulawesi Selatan II ini mengatakan, Berapapun biaya yang mesti dipertaruhkan pemerintah untuk survive dari persoalan pandemi corona ini mesti dilakukan.

“Dollar dan saham, lupakan dulu. Kita bicara keselamatan dan kesehatan manusia. Dolar dan kertas saham tidak bisa ngobatin kita atau kita makan. Yang perlu pemerintah jamin adalah ketersediaan bahan pokok. Harga pangan ini mesti tepat jumlah dan harga normal serta kepastian jaminan kesehatan," tegas Akmal.

Andi Akmal meminta kepada pemerintah, jangan terlalu terpengaruh terhadap turunnya bursa saham negara kita yang turun hingga lebih dari 30%. Meski banyak pihak mengatakan ada ancaman kebangkrutan negara, Bahan pokok mahal, persiapan untuk PHK massal, kriminalitas bisa meningkat, namun semua itu baru prediksi. Kita punya Tuhan yang akan memberi keselamatan selama negara kita berupaya dan berusaha menjadi lebih baik, dan bersumpah untuk menghilangkan kejahatan besar berupa korupsi dan peyelewengan uang negara.

“Saya berharap, menghadapi situasi berat ini, pemerintah melakukan langkah yang baik dan bijak dengan tidak melakukan pinjaman ke IMF, Bank Dunia ataupun lainnya. Negara kita selamat dengan kemampuan sendiri, dari aset sendiri, sehingga kekayaan negara kita yang berharga tidak di kuasai Asing," tutup Andi Akmal Pasluddin.* [Fpks/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version