JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, mengecam Pemerintah yang belum menurunkan harga BBM meskipun harga minyak mentah dunia anjlok hingga USD 25.
Menurut Mulyanto, Pemerintah tidak adil dalam menetapkan harga jual BBM kepada masyarakat. Saat harga minyak dunia naik, harga BBM naik. Tapi saat harga dunia turun, BBM tidak turun.
“Pemerintah tidak konsisten dengan kebijakan yang dibuat sendiri. Jika benar harga BBM ditentukan berdasarkan mekanisme pasar, harusnya harga BBM sekarang sudah turun. Harga minyak dunia anjlok hingga USD 25, setidaknya harga BBM dalam negeri bisa turun hingga 35% dari harga sekarang,” tegas Wakil Ketua FPKS DPR RI itu, Selasa (14/4/2020).
Dengan tidak menurunkan harga, kata Mulyanto, Pemerintah telah merampas hak rakyat mendapatkan harga BBM yang semestinya. Pemerintah terkesan ingin mencari untung dari penurunan harga minyak mentah dunia. Dan keuntungannya itu untuk menutupi defisit anggaran. Apalagi saat ini Pemerintah sangat membutuhkan biaya besar untuk menanggulangi Covid 19.
Untuk itu Mulyanto mendesak Pemerintah segera menurunkan harga BBM. Mulyanto minta Pemerintah jangan memposisikan diri sebagai pedagang dan rakyat sebagai konsumen. Pemerintah harus menjadi pelayan bagi rakyat. Sehingga semua kebijakan yang dibuat harus untuk kepentingan rakyat. Bukan untuk mencari untung.
“Pemerintah harus segera bersikap terhadap penurunan harga minyak mentah dunia. Pemerintah harus cepat menghitung berapa harga BBM yang pantas diberlakukan di saat harga minyak dunia turun. Jangan sampai momen ini berlalu tanpa ada penyesuaian harga sedikitpun,” ujar dia.
Dalam kondisi darurat seperti sekarang, tegas Mulyanto, harusnya Pemerintah bisa meringankan beban rakyat dengan menurunkan harga BBM. Bukan malah mencari untung dari rakyat.* [Ril/Syaf/voa-islam.com]