View Full Version
Jum'at, 24 Apr 2020

Legislator PKS Nilai Pengadaan dan Distribusi APD untuk Rumah Sakit Buruk

JAKARTA (voa-islam.com)--Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Anshory Siregar menyesalkan lambannya Pemerintah dalam melakukan pengadaan dan mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis ke Rumah Sakit (RS). Hal ini terlihat dari terlalu banyak rapat yang digelar hanya untuk mengevaluasi pengadaan dan distribusi APD.

“Bagaimana mungkin akan maksimal melakukan penanganan terhadap pasien Covid 19, jika tenaga medis tidak dilindungi dengan aman dan baik. Saat ini banyak RS mengeluh kekurangan APD, sehingga pada akhirnya menggunakan perlengkapan yang ala kadarnya saat menghadapi pasien,” disampaikan Anshory Siregar dalam rilis pers yang disampaikan kepada media pada Kamis (23/4/2020).

Anshory memaparkan kronologis berlarut-larutnya rapat pembahasan APD, terlebih masalah terjadi karena kebijakan Pemerintah yang tidak terencana dan Responsive.

Tercatat Komisi IX telah berulang kali rapat dengan Pemerintah membahas APD, diantaranya pada tanggal 24 Maret rapat bersama Menteri Kesehatan dan Gugus Tugas Covid 19. Kemudian tanggal 2 April rapat antara Gugus Tugas, Kemenkes dan Kementerian lain yang terkait. Rapat tanggal 8 dan 14 April 2020 dengan beberapa Dirjen di lingkungan Kemenkes. Terakhir rapat tanggal 21 April 2020 dengan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes dan BKKBN.

“Rumah sakit rujukan baik di Jakarta maupun diluar, seperti RS Adam Malik Medan, RS Karyadi Semarang dan RS lainnya sudah tidak bisa terhitung berapa banyak tenaga medis baik itu dokter maupun perawat yang terpapar dan menjadi korban. Apalagi para korban ini banyak yang dokter-dokter spesialis," ujar Anshory.

Dirinya juga menambahkan, Kementerian Kesehatan harus memastikan bahwa APD terdistribusi dengan maksimal mulai dari rumah sakit-rumah sakit hingga tingkat Puskesmas. Anshory mengingatkan jangan sampai rapat Komisi IX dengan Kemenkes dimasa yang akan datang hanya berputar-putar membahas urusan APD. Sungguh sangat tidak produktif dan tidak efisien.

“Kalau seminggu, dua minggu APD kekurangan mungkin masih bisa dimaklumi. Kini sudah lebih sebulan banyak RS masih teriak kekurangan APD, padahal kita punya segala-galanya,” tegasnya.*[Ril/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version