JAKARTA (voa-islam.com)--Di Jakarta dan banyak daerah lainnya di Indonesia, di tiap ramadan biasanya jamak kita lihat pembagian sedekah yang mengumpulkan banyak orang di satu titik dan membagi sedekah di jalanan yang melahirkan kerumunan orang. Namun, untuk tahun ini, saat ramadan berada di tengah pandemi Covid-19 pembagian sedekah yang melahirkan kerumunan bertentangan dengan protokol kesehatan dan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Anggota DPD RI atau Senator DKI Jakarta mengungkapkan, salah satu hal baik yang terjadi selama pandemi Covid-19 ini adalah kepedulian masyarakat terutama yang mempunyai kelapangan rezeki kepada sesama untuk saling berbagi cukup tinggi. Terlebih memasuki bulan ramadan yang memang dikenalnya sebagai “bulannya berbagi”.
Namun, Fahira meminta warga masyarakat terutama para dermawan yang mempunyai niat bersedekah untuk mengubah metode pembagian sedekahnya sehingga tidak mengakibatkan kerumunan orang termasuk membagikan langsung di jalanan karena berpotensi melanggar protokol kesehatan dan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Adanya kerumunan dan interaksi antarwarga berpotensi menyebarkan Covid-19.
“Niat baik dan tulus bersedekah jangan sampai berubah menjadi malapetaka. Pembagian sedekah yang melahirkan kerumunan punya potensi terjadi penyebaran Covid-19 dan sama artinya melanggar aturan PSBB. Saya berharap bagi para dermawan yang berniat bersedekah langsung ke warga mengubah metodenya untuk menghindari kerumunan,” ujar Fahira Idris, di Jakarta (29/4).
Menurut Fahira Idris, metode paling efektif untuk menyalurkan sedekah dan derma adalah melalui badan-badan amal. Selain sudah memiliki prosedur dan protokol, badan-badan amal ini mempunyai data yang tepat dan akurat warga yang membutuhkan bantuan sehingga sedekah yang disalurkan bisa tepat sasaran.
Namun, jika para dermawan ingin menyalurkan secara langsung, salah satu cara yang bisa ditempuh adalah mendatangi langsung rumah tinggal kaum dhuafa dan anak-anak telantar serta orang-orang yang membutuhkan lainnya. Namun, sekali lagi harus dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan dan aturan PSBB misalnya tetap menjaga jarak dan menggunakan masker. Atau bisa juga berkoordinasi dengan RT/RW setempat untuk kemudian oleh mereka disalurkan kepada warganya masing-masing yang membutuhkan.
“Paling efektif itu (menyalurkan sedekah) lewat badan-badan amal. Namun jika memang ingin membagikan langsung bisa mendatangi rumah dan lokasi-lokasi kaum dhuafa. Namun, tetap sekali lagi yang harus diingat dan dipatuhi adalah tidak boleh melahirkan kerumunan. Jika pun ingin memberi langsung ke rumah-rumah harus mematuhi protokol kesehatan dan aturan PSBB. Tetap jaga jarak dan pakai masker,” pungkas Senator Jakarta ini.*[Ril/Syaf/voa-islam.com]