SURABAYA (voa-islam.com)--Kasus positif COVID-19 di Jawa Timur bertambah sebanyak 139 pasien. Kini, total pasien yang terkonfirmasi positif menembus angka 4.409 orang.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, tambahan 139 pasien positif Corona ini terbanyak yakni 94 pasien dari Surabaya, 9 pasien dari Sidoarjo, 2 dari Gresik, 1 pasien dari Kabupaten Pasuruan, 1 dari Kabupaten Mojokerto, 6 dari Kabupaten Magetan, 1 dari Kabupaten Pamekasan dan 6 dari Kota Malang.
Ada pula tambahan kasus 3 orang positif dari Tuban, 2 pasien dari Kabupaten Malang, 7 dari Kabupaten Lamongan, 3 pasien positif corona dari Kabupaten Madiun, 3 dari Sampang, dan 1 dari Bojonegoro.
"Ada 139 yang terkonfirmasi tambahan COVID-19 di Jawa Timur. Terbanyak dari Kota Surabaya 94, Lamongan ada 7 dan Sidoarjo ada 9. Saya rasa ini 3 besar dari yang terkonfirmasi positif ," kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (29/5/2020).
Selain itu, ada kabar baik dalam penanganan COVID-19 di Jatim. Tercatat ada tambahan 19 pasien yang dinyatakan sembuh. Rinciannya yakni 1 dari Kota Surabaya, 1 dari Kota Probolinggo, 2 dari Kabupaten Pasuruan, 1 pasien dari Kabupaten Lumajang, 4 dari Kabupaten Tulungagung, 3 dari Sidoarjo, 2 asal Kabupaten Malang, 3 dari Kabupaten Probolinggo, 1 dari Banyuwangi dan 1 pasien asal Lamongan.
Kini, total pasien di Jatim yang telah dinyatakan sembuh ada 589 orang atau tingkat kesembuhannya mencapai 13,36 persen.
"Ada 19 yang sembuh. Dari 19 yang sembuh kita menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang sudah berjuang keras untuk melayani pasien COVID-19," pesan Khofifah.
Untuk tambahan pasien yang meninggal, ada 24 orang. Khofifah menyebut penambahan pasien meninggal ini tercatat terbanyak dari datanya selama ini.
Rinciannya, pasien yang meninggal ada 17 dari Kota Surabaya, 2 dari Kabupaten Gresik, 3 Kabupaten Sidoarjo, 1 dari Kabupaten Malang, dan 1 dari Situbondo.
"Kita juga tentu amat sangat berduka cita. Dari perjalanan layanan COVID-19 di Jawa Timur, angka meninggal pada hari ini adalah angka tertinggi yang pernah tercatat di dalam data kami. Ada 24 pasien yang dinyatakan meninggal dan terbanyak adalah 17 dari kota Surabaya," ungkap Khofifah.
"Ini harus menjadi catatan kita bersama betapa bahwa dari berbagai maksimalisasi pelayanan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, maka cara yang paling jitu, paling topcer untuk bisa melawan COVID-19 ternyata adalah disiplin, ternyata adalah pola hidup bersih dan sehat, ternyata adalah patuh terhadap protokol kesehatan," pungkas Khofifah.
Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat ada 6.410 dan yang diawasi tinggal 3.088. Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) kini jumlahnya sebanyak 24.420 dan yang masih dipantau hanya 4.037.*
Sumber: Detik.com