JAKARTA (voa-islam.com)--Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang sedang dibahas di badan legislasi DPR RI, memunculkan banyak reaksi dan gelombang protes dari masyarakat khususnya kalangan umat Islam.
Kelompok Ulama dan Habaib pada Jumát, (19/06/2020), mendatangi Fraksi PKS DPR RI untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Rombongan yang hadir terdiri dari perwakilan 8 organisasi masyarakat di Jakarta, yaitu: Majelis adat Betawi, GENTARI (Generasi cinta negeri), FAHMI TAMAMI (Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Musholla Indonesia), GMJ (Gerakan Masyarakat Jakarta), Forum Komunikasi Betawi Jawa, Wadah Silaturahmi Ulama, Jawara Jaga Kampung Nusantara dan FMMBI (Forum Musyawarah Majelis Bangsa Indonesia).
Rombongan ulama dan habaib ini disambut dan diterima dengan hangat oleh Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, Bendahara Fraksi PKS yang juga anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Al-Habsy serta Anggota DPR RI FPKS daerah pemilihan Jakarta Timur, Anis Byarwati.
Menanggapi aspirasi ini, Anis Byarwati yang juga merupakan anggota Badan Legislasi menyambut baik aspirasi para Ulama dan Habaib sebagai bagian dari masyarakat luas.
Anis menyampaikan komitmen dirinya dan fraksi PKS untuk memperjuangkan aspirasi ini dan menyarankan agar aspirasi ini disampaikan juga kepada fraksi lain agar arus penolakan dari internal dewan bisa lebih kuat.
Anis menegaskan bahwa walaupun RUU ini sudah masuk dalam program legislasi prioritas tahun 2020, namun tidak ada kata terlambat untuk menolaknya.
“Kami akan terus berjuang sekuat tenaga dan tidak ada kata terlambat,” tegasnya.
Anis memohon doá dan dukungan dari para Ulama dan Habaib agar diberi kekuatan dalam menunaikan amanah sebagai anggota dewan yang mengawal berbagai RUU.
“Kami mengajak para Ulama dan Habaib untuk bersama-sama mendukung dan membesarkan PKS, karena bagaimanapun perjuangan di parlemen membutuhkan suara yang banyak untuk keberhasilan sebuah ide, sikap dan gagasan,” ungkap Anis mengakhiri.* [Syaf/voa-islam.com]