BANDUNG (voa-islam.com) - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mendukung sikap pemerintah Repubik Indonesia dalam upaya kampanye menolak Israel menganeksasi wilayah Tepi Barat di Palestina.
PP Persis juga mengecam dan mengutuk keras tindakan Israel yang melanggar hukum internasional.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP Persis, Yusuf Burhanuddin, mendukung pemerintah Indonesia bersama negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk membawa persoalan Israel yang ingin menganeksasi Tepi Barat ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau Dewan Keamanan PBB. Di Majelis Umum PBB banyak negara Muslim yang bergabung.
Sementara itu, Indonesia dan Kuwait di Dewan Keamanan PBB terus menerus menyuarakan penolakan terhadap rencana Israel menganeksasi Tepi Barat. Termasuk melobi Amerika Serikat (AS) agar tidak menyetujui tindakan konyol Israel ini.
"Karena ini (aneksasi Israel atas Tepi Barat) nanti akan semakin memperunyam perdamain-perdamaian yang diusulkan Dewan Keamanan PBB," kata Yusuf dikutip dari republika.co.id, Jumat (26/6).
Dia mengingatkan, Resolusi 1967 tetap bermasalah sampai hari ini, permukiman Yahudi yang jumlahnya 500 ribu di Tepi Barat belum mendapat pengakuan internasional. Jadi langkah-langkah sepihak Israel menganeksasi wilayah Tepi Barat akan memicu peperangan yang sangat besar terutama di kawasan.
"Karena itu kita benar-benar menyambut baik apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri agar terus menyuarakan (penolakan aneksasi) ini di negara-negara OKI untuk selanjutnya membawa persoalan ini ke PBB," ujarnya.
PP Persis juga mendukung Indonesia untuk terus kampanye menolak Israel menganeksasi Tepi Barat. Maka pemerintah Indonesia harus lebih kuat lagi menyuarakan penolakan aneksasai ini.
Sekalipun Indonesia tidak memiliki kekuatan yang kuat di mata internasional secara ekonomi, militer dan politik, tapi setidaknya ini akan menjadi suara-suara kemanusiaan untuk menjalin kekuatan opini bahwa dunia internasional menolak rencana Israel menganeksasi wilayah Tepi Barat. [syahid/voa-islam.com]