Ulil mengatakan, kritikan yang ia sampaikan kepada pemerintah tak ada kaitannya dengan afiliasi partai politik.
JAKARTA (voa-islam.com)—Cendekiawan Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdallah mengkritik pedas para buzzer pemerintah. Kritik Ulil ini menanggapi artikel berita pada satu media daring yang berjudul “Diterpa Pandmi-Situasi Politik, Pendukung Jokowi Berkomitmen Jaga Presiden Hingga 2024”.
Menurut Ulil, menjaga Jokowi yang terbaik adalah dengan mengkritik kebijakan-kebijakannya yang salah dan kurang tepat.
“Bukan membela dan ‘apologetisme’ yang berlebihan ala buzzer-buzzer politik. Kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid dan vaksin, misalnya, layak dikritik, karena banyak bolong-bolongnya,” ungkap Ulil dikutip Voa Islam pada akun @ulil, Rabu (16/12/2020).
Ulil mengatakan, kritikan yang ia sampaikan kepada pemerintah tak ada kaitannya dengan afiliasi partai politik.
“Saya sudah lama tidak di Partai Demokrat. Kritik-kritik saya pada pemerintah tak ada kaitannya dengan afiliasi kepartaian. Mengkritik pemerintah tidak mensyaratkan afiliasi kepartaian,” tegas Ulil.
Kemudian, walau dirinya kritis kepada pemerintah bukan berarti ia sejalan atau sepakat dengan FPI.
“Saya tetap anti dan tidak sepakat pada FPI dan kelompok-kelompok Islam kanan. Wahai buzzer-buzzer pemerintah dan kontributor Seword, mengkritik pemerintah dalam menangani kasus FPI tidak berarti setuju dengan kelompok itu,” ujar Ulil.* [Syaf/voa-islam.com]