Emil menyinggung soal sumpah jabatan yang menuntut seorang pejabat untuk loyal kepada bangsa dan negara.
JAKARTA (voa-islam.com)—Mantan menteri era Orde Baru, Emil Salim teringat pesan Presiden Soeharto kepada para menteri-menterinya.
Saat permulaan pengangkatan, jelas Emil, Soeharto memberi wejangan terkait detil tugas yang perlu dilaksanakan oleh masing-masing menteri.
“Pada permulaan jabatan, Presiden Soeharto bicara dengan masing-masing menteri menjelaskan detail tugas yang perlu dilaksanakan dengan pesan penutup agar sang pejabat mampu tundukkan dalam diri masing-masing musuh besar pejabat: “harta, wanita dan takhta”,” ujar Emil dikutip Voa Islam pada akun twitter @emilsalim2010, Rabu (16/12/2020).
Pada cuitan sebelumnya, Emil menyinggung soal sumpah jabatan yang menuntut seorang pejabat untuk loyal kepada bangsa dan negara.
“Ketika diangkat menjadi Menteri, sumpah jabatan diucapkan di bawah kitab al-Quran dimulai dengan “Demi Allah saya bersumpah” untuk bekerja dan berbakti bagi bangsa dan negara. Dan loyalitas pada Negara dan Bangsa bermula mengganti loyalitas pada partai dan diri pribadi,” ungkap Emil.
Pada Orde Baru, Emil Salim merupakan mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia ke-1.
Emil Salim, menduduki jabatan tersebut selama 15 tahun tepatnya dari tahun 1978-1993. Sebelumnya, Emil Salim merupakan Menteri Perhubungan Indonesia ke-25 selama 5 tahun, tepatnya dari tahun 1973-1978.
Selain itu, Emil Salim mengawali karir politiknya sebagai menteri tahun 1971 dan menjabat sebagai Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara Indonesia ke-2. Emil Salim menjabat posisi tersebut hingga tahun 1973.* [Syaf/voa-islam.com]