Sigit menyesalkan lambannya penanganan antrean tes swab yang sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir.
SURABAYA (voa-islam.com)--Puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2021 diprediksi terjadi hari ini, Rabu, (23/12). Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan operator mengantisipasi kemungkinan membludaknya calon penumpang yang akan melakukan rapid dan swab tes di bandara.
“Sudah beberapa hari masih terjadi antrean panjang calon penumpang yang melakukan tes swab dan rapid antigen di bandara. Dan puncak arus mudik diperkirakan tanggal 23-24 Desember. Ini harus dipersiapkan dan diantisipasi, jangan sampai malah makin membludak dan melanggar protokol kesehatan,” kata Sigit Sosiantomo, anggota Komisi V dari FPKS DPR RI.
Sigit menyesalkan lambannya penanganan antrean tes swab yang sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir.
Menurut Sigit, seharusnya Kemenhub sebagai regulator menegur pihak Angkasa Pura selaku operator untuk memperbaiki prosedur pendaftaran dan antrean tes rapid dan swab di Bandara.
“Sudah lima hari ini terjadi antrean di Bandara Soetta mulai dari antrean tes rapid sampai antrean pemeriksaan kesehatan. Dan banyak keluhan dari calon penumpang. Karena sudah berlangsung beberapa hari, seharusnua sudah bisa diantisipasi, bukan masih saja antre,” kata anggota DPR dari Dapil Jatim I itu.
Untuk itu, Sigit menagih komitmen pemerintah untuk mengawal pergerakan orang selama libur panjang Nataru nanti dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Seperti diketahui, permintaan terhadap layanan Airport Health Center cukup tinggi di Bandara Soekarno-Hatta dalam beberapa hari terakhir. Jika tidak diantisipasi, pada puncak arus mudik besok antrean panjang bakal tidak terhindarkan.
Pada tahun ini, Kemenhub memprediksi akan ada 8,9 juta penumpang. Penurunan terbanyak terjadi pada angkutan bus yang tersungkur 83,6 persen, dari 1,83 juta orang menjadi 299 ribu orang.
Jumlah penumpang kereta api diorediksi 1,67 juta orang dan jumlah penumpanh pesawat sebanyak 2,59 juta orang. Sementara itu, penumpang yang menaiki kapal laut pun diprediksi mengangkut 728 ribu orang. Hanya penumpang angkutan penyeberangan danau dan sungai saja yang diprediksi naik 6 persen, dari 3,48 juta orang menjadi 3,69 juta orang.* [Ril/voa-islam.com]