View Full Version
Kamis, 03 Jun 2021

Sampai Kapanpun, Dukungan Terhadap Palestina Tidak Akan Hilang

JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fathurrahman Kamal mengaku heran dengan fenomena belakangan tentang besarnya dukungan netizen Indonesia kepada penjajah Israel.

“Kita tidak tahu mengapa netizen di Indonesia justru bersimpati pada Israel ketimbang Palestina. Ada sesuatu yang menurut saya perlu kita renungkan,” pesannya dalam pengajian online Majelis Telkomsel Taqwa, Kamis (28/5).

Sebagaimana diketahui, pada forum Syawalan Muhammadiyah Eropa 17 Mei lalu, Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa belakangan 60 persen netizen Indonesia beralih mendukung Israel.

“Bahkan ketika saudara-saudara kita di Eropa, Amerika memberikan simpati pada perjuangan Palestina, kita malah sebaliknya. Apakah kita risau? Tidak,” kata Fathurrahman.

“Palestina bukan hanya persoalan umat Islam. Tapi persoalan kemanusiaan universal bahwa apa yang disebut sebagai negara Zionis Israel adalah suatu kebiadaban yang memang bertentangan dengan persoalan kemanusiaan sehingga dikatakan cukup menjadi manusia biasa untuk peduli (pada Palestina),” jelasnya.

Fathurrahman hanya mengaku heran tapi tidak risau. Sebab, dirinya percaya bahwa jika kemudian dalam sisi kemanusiaan dukungan terhadap perjuangan Palestina mengendur, tapi dukungan itu tidak akan pernah hilang dari hati umat Islam dikarenakan adanya kata Al-Aqsha di dalam Alquran.

“Kalau kita baca Palestina sebagai teritorial politik, itu akan berlalu dari memori umat. Saat ini, perjuangan Palestina memasuki 80 tahun. Mengapa begitu mudahnya orang memberikan sokongan konkrit, karena Al-Aqsha masih terdapat dalam Alquran, jadi kita menaruh harapan,” ujarnya.

Fathurrahman juga percaya bahwa warga negara Indonesia yang baik dan memahami Indonesia akan tetap mendukung Palestina meskipun fenomena beralihnya dukungan kepada Israel terjadi di dunia maya.

“Ketika konstitusi kita mengatakan bangsa kita tidak rela penjajahan di muka bumi dan kemerdekaan adalah hak hidup manusia siapapun itu, maka itu adalah spirit dari Alquran. Nah, bagaimana mungkin kemudian ada orang-orang yang datang, kemudian mengatakan untuk apa anda berpikir tentang Palestina?” tutur Fathurrahman.

“Jadi persoalannya bukan itu saudara sekalian. Kalau kita membicarakan Palestina, memang konstitusi kita menyatakan itu. Ini adalah manifestasi dari keimanan kita,” tutupnya. [syahid/voa-islam.com]

sumber: muhammadiyah.or.id


latestnews

View Full Version