Ahmad Syaikhu: Penjajahan Zionis Terhadap Palestina Juga Urusan Bangsa Indonesia

JAKARTA (voa-islam.com) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaihu menegaskan bahwa penjajahan Zionis Israel terhadap bangsa Palestina, merupakan urusan bangsa Indonesia, hal itu dikarenakan sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang menyatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oenjajahan diatas dunia harus dihapuskan.

Hal demikian disampaikan Ahmad Syaikhu pada Pidato Kebangsaan di puncak acara HUT ke-19 PKS dan Halal Bi Halal Nasional di Trans Studio Mall, Cibubur Jakarta, Ahad (30/5/2021).

“Bagi PKS dan bagi bangsa Indonesia, penjajahan dan kejahatan kemanusiaan Zionis-Israel terhadap rakyat Palestina adalah urusan bangsa Indonesia. Karena apa yang terjadi di Palestina adalah penjajahan yang harus dihapuskan di muka bumi,” tutur Syaikhu.

“Sebagaimana amanat pembukaan konstitusi UUD NRI 1945, “Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu penjajahan di seluruh dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,” tegasnya.

Syaikhu juga mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia yang telah menunjukkan keberpihakannya terhadap kemerdekaan bangsa Palestina, ia juga mengapresiasi sikap MUI, PBNU, dan PP Muhammadiyah yang telah mengangkat isu Palestina menjadi isu bersama.

“PKS mengapresiasi konsistensi sikap pemerintah Indonesia yang selalu menunjukkan keberpihakan mendukung kemerdekaan bagi rakyat Palestina,” kata Syaikhu.

“Juga apresiasi kami sampaikan kepada MUI, PBNU, PP Muhammadiyah dan elemen-elemen lainnya yang telah bersama-sama menjadikan isu Palestina sebagai isu bersama,” lanjutnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan PKS atas nama kemanusiaan akan terus berjuang mendukung kemerdekaan bangsa Palestina, dan perlindungan terhadap bangsa lain diberbagai belahan dunia.

“Atas nama kemanusian, keadilan dan persaudaraan, PKS akan terus berjuang mendukung hak-hak asasi dan hak kemerdekaan rakyat di Palestina dan hak-hak perlindungan kemanusiaan di berbagai belahan dunia lainnya, seperti di Myanmar, Kashmir, dan Xinjiang,” pungkas Syaikhu. [syahid/voa-islam.com]

sumber: pks.id