View Full Version
Jum'at, 25 Jun 2021

Promosikan Ivermectin, Erick Thohir Dikritik Seperti Jualan Obat

JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Alifudin, mengkritik Erick Thohir yang mempromosikan Ivermectin dan mengingatkan kepada Pemerintah agar fokus vaksinasi dalam Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Soal obat ivermectin itu, baiknya Kemenkes melakukan tugas dan fungsinya dengan Uji Klinis serta para ahli bisa meneliti ivermectin, jangan malah BUMN membuat pernyataan seperti jualan obat,” ucap Alifudin Rabu (23/06).

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim Ivermectin merupakan salah satu obat terapi covid 19 dan telah mendapatkan izin edar dari BPOM.

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan izin edar obat Ivermectin yang dikeluarkan oleh instansi tersebut bukan untuk digunakan sebagai obat covid-19, melainkan sebagai obat cacing.

“Jangan memanfaatkan kondisi pandemi dengan berjualan obat, dengan embel-embel sudah mendapat izin edar, takutnya mubazir obat ivermectin yang sudah diproduksi banyak eh malah tidak efektif, seharusnya belajar dari pengalaman seperti obat hydroxychloroquine atau obat malaria yang katanya efektif untuk covid-19,” tambah alifudin.

Alifudin juga menegaskan bahwa cara Erick Thohir ini sangat berdampak pada masyarakat, yang nantinya akan berbondong-bondong membeli obat Ivermectin dan dipertengahan jalan tidak bermanfaat obat tersebut karena diberhentikannya uji klinis.

“Mubazir itu tidak baik, seharusnya langkah yang tepat dilakukan pemerintah adalah dengan menunggu tahapan hasil uji klinis obat Ivermectin selesai oleh kemenkes dan menggalakan vaksinasi Covid-19 ke masyarakat agar terciptanya Heard Imunity, harusnya rencana yang sudah dibentuk dilaksanakan dengan baik,” ujar Bang Alif sapaan akrabnya.

Pemerintah menargetkan vaksinasi virus corona bisa mencapai 1 juta sehari. Namun, realisasi target tersebut hingga saat ini masih jauh panggang dari api. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, rata-rata jumlah orang yang disuntik per hari dalam sepekan terakhir masih sekitar 50 persen dari target atau 267.446 orang. Meski pada Kamis (3/6/2021), jumlah orang yang disuntik vaksin Covid-19, baik dosis pertama maupun kedua, naik menjadi 424.675 orang.

Pada April 2021, rata-rata vaksinasi per hari mencapai 274.525 orang, namun turun menjadi 267.446 orang per hari pada Mei. Rata-rata harian jumlah suntikan vaksin Covid-19 dalam seminggu terakhir sebesar 375.442 untuk dosis pertama dan kedua. Angka ini menunjukkan, target pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19 1 juta dosis per hari belum tercapai.* [Ril/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version