JAKARTA (voa-islam.com)--Perayaan Iduladha tahun ini (1442 Hijriah) masih dalam suasana pandemi Covid-19. Bahkan tahun ini harus dirayakan saat Pemerintah menerapkan PPKM Darurat akibat terjadinya lonjakan kasus positif di berbagai daerah di Indonesia.
Selama pandemi yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini ada satu hal yang patut kita syukuri yaitu semakin menguatkan solidaritas antarwarga untuk saling membantu dan berbagi. Inisiatif “warga bantu warga” sejatinya merupakan hikmah terbesar yang ingin ditanamkan dalam setiap momen peringatan Iduladha kepada semua umat muslim di sepanjang hidup.
Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan walau tahun ini umat Islam tidak bisa merayakan rangkaian peringatan iduladha secara leluasa baik itu shalat berjamaah Hari Raya Iduladha, tradisi takbir keliling, praktik halal bihalal dan silaturahmi, hingga kebersamaan saat penyembelih, pemotongan dan pembagian daging kurban karena penerapan PPKM Darurat, tetapi semangat berbagi akan terus menyala terlebih pandemi masih melanda.
Perayaan Iduladha terutama pembagian daging kurban bagi warga di masa pandemi ini akan bermakna berkali-kali lipat dibanding masa-masa sebelum pandemi. Ini karena akibat pandemi yang berkepanjangan ini banyak warga yang mengalami himpitan hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga bantuan daging kurban akan sangat bermanfaat.
“Walau tahun ini kita tidak leluasa merayakan Iduladha karena penerapan PPKM Darurat, tetapi hikmah terbesar iduladha yaitu ikhlas berkorban demi berbagi kepada sesama tidak akan luntur tetapi malah justru semakin menguat. Pembagian daging hewan kurban adalah simbol dan bentuk komitmen bahwa setelah Hari Raya Iduladha usai semangat berbagi tidak akan hilang malah akan semakin menguat terus sepanjang pandemi ini bahkan setelah pandemi nanti berakhir,” ujar Fahira Idris di Jakarta (19/7).
Menurut Fahira, akibat pandemi yang berkepanjangan ini, berbagai kompleksitas menghinggapi kehidupan masyarakat Indonesia. PPKM Darurat yang membatasi pergerakan, mobilitas dan aktivitas demi memutus rantai penyebaran virus berdampak besar terhadap sendi-sendi kehidupan terutama ekonomi warga. Walau menjadi tugas Pemerintah untuk membantu warganya yang kesulitan ekonomi, tetapi warga yang memiliki keleluasaan mempunyai kewajiban moral untuk membantu warga lainnya.
“Pandemi ini adalah cobaan dan ujian besar dari Allah untuk kita semua. Apalagi dengan terjadinya kembali lonjakan kasus positif Covid-19 baru-baru ini yang mengakibatkan pergerakan atau mobilitas kembali dibatasi sehingga menghantam roda ekonomi warga. Bagi kita yang punya keluasan rezeki, cobaan ini adalah ruang yang disediakan oleh Allah sebagai ladang bagi kita untuk lebih dekat kepadaNya lewat membantu sesama terutama mereka yang saat ini benar-benar terhimpit berbagai persoalan hidup,” pungkas Senator Jakarta ini.* [Ril/voa-islam.com]