View Full Version
Selasa, 31 Aug 2021

Legislator: Pujian dari Koalisi Disebarluas, Mural Kritik dari Rakyat Dihapus

JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah  agar tidak terlena dengan pujian koalisi bahwa  penanganan pandemi sudah on the track.

“Harus dianalisa dulu semua core  indikator penanganan pandemi, benarkah statistiknya sudah membaik? Bahaya jika pemerintah sampai terlena dengan  pujian yang tidak berdasarkan data valid.  Ini bisa mengaburkan kondisi sebenarnya,“ katanya dalam keterangan media, Senin, 30 Agustus 2021.

Meskipun kasus harian Covid-19 sudah menunjukkan penurunan, namun,  kata Netty,  Indonesia masih berada di masa krisis pandemi.
 
“Dari sektor kesehatan kasus kita masih tinggi, positivity rate masih di atas standar WHO. Kita juga pernah jadi juara kematian akibat Covid-19 di dunia.  Distribusi vaksin belum merata dan target harian vaksinasi sering meleset. Bahkan terjadi kasus salah sasaran penggunaan  booster vaksin untuk nakes oleh sejumlah pejabat dan kelompok lain yang tidak berhak," jelasnya.

Selain itu, menurut Netty,  pencairan  insentif nakes dan pembayaran  klaim rumah sakit juga masih bermasalah.  "Bahkan  sejumlah daeràh  masih  berada pada zona merah atau PPKM Level 4. Jadi pujian keberhasilan penanganan pandemi berdasarkan  indikator apa?” tambahnya.

Ketua DPP PKS  mengatakan, pujian oleh tokoh-tokoh politik  kontras dengan fakta di lapangan. “Rakyat banyak yang gelisah, susah dan tidak tahu harus berbuat apa. Jumlah penganguran dan PHK meningkat,  angka kemiskinan bertambah,  usaha rakyat banyak yang tutup atau kembang kempis, sementara bansos dengan jumlah kecil untuk rakyat pun dikorupsi," jelas Netty.

Sayangnya, ujar Netty, saat rakyat mengekspresikan keresahannya  melalui kritik mural (berupa lukisan dan tulisan di  tembok), aparat  pemerintah justru melakukan  penghapusan. "Pertanyaannya,  kenapa kritik mural rakyat dihapus, tapi puja-puji yang minim data itu justru dipublikasikan  luas di media," tambahnya.

Oleh karena itu, menurut Netty sudah saatnya pemerintah fokus penanganan Covid-19 dan jangan sampai terbuai pujian.

"Pastikan semua sektor berkolaborasi mengendalikan pandemi dengan standar yang sama. Jangan sampai di satu sisi dilakukan  pengetatan, sementara di sisi lain masih ada  program spsialisasi kementerian dan lembaga yang mensyaratkan kehadiran sejumlah peserta," ujar Netty.

Terakhir, Netty meminta pemerintah untuk tidak menutup telinga atas kritik dari rakyat atau dari siapa pun. "Tujuan kritik itu untuk memperbaiki kinerja pemerintah guna menyelamatkan rakyat. Jadi  jangan  dianggap angin lalu atau bahkan  disebut sebagai upaya memperkeruh keadaan. Kita semua cinta Indonesia dan ingin bangsa ini berhasil melewati krisis," tandasnya.*[Ril/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version