JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Surahman Hidayat mengaku kecewa berat dengan batalnya Presiden Joko Widodo untuk mengunjungi pondok pesantren Husnul Khatimah di Kuningan, Jawa Barat, yang menurut rencana dilaksanakan pada Selasa (31/09/2021).
Menurut Surahman, apa yang dilakukan Presiden Jokowi bukan kali ini saja, beberapa pernyataannya tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
“Rupanya Gerakan Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Jokowi tidak lebih dari sekadar pencitraan belaka atau lips service. Banyak fakta yang terlanjur jadi korban prank yang dilakukan oleh beliau,” ungkapnya.
Surahman menambahkan, seperti dibatalkannya kunjungan RI 1 ke Ponpes Husnul Khatimah Kuningan, ponpes terbesar di kabupaten yang dipimpin oleh kader dari partai penguasa, Bupati dan ketua DPRD nya sekaligus.
“Ada yang lebih serius dari sekadar membuat kecewa pimpinan beserta tujuh ribuan santri ponpes Husnul Khatimah Kuningan. Hal paling Substantif dari yang politis adalah gagalnya kesejatian, dalam istilah profetiknya adalah ‘Al-Shidq’ atau kejujuran,” ungkapnya.
Nabi Muhammad saw, jelas Surahman, telah mewanti-wanti umat beliau untuk berlaku jujur sejati. Sebab jujur akan membawa segala kebaikan di dunia, dan mengantarkan ke surga di akhirat.
“Sebaliknya, kalian jangan berdusta. Sebab dusta akan membawa segala keburukan dan kegagalan moral. Seseorang yang berulang kali tidak jujur akan dilak dadanya sebagai kadzdzab. Kemudian mengantarkan ke neraka.” (HR. Bukhari Muslim). Hadits tersebut adalah nasihat sekaligus warning bagi ummat Nabi Muhammad Saw,” terang Surahman.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menurut rencana akan mengunjungi Pondok Pesantren Husnul Khatimah Kuningan pada (31/08/2021) dalam rangka meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi para santri di Ponpes tersebut.
Informasi kedatangan Jokowi ke Husnul Khatimah telah diterima oleh pembina Yayasan, KH Achidin Noor beberapa hari sebelumnya.
Lalu pihak pesantren melakukan berbagai persiapan berupa penyiapan santri yang akan divaksin, pemasangan tenda hingga sterilisasi ruangan-ruangan yang ada oleh pihak BIN.
Satu hari jelang kedatangan Jokowi ke Kuningan, tepatnya Senin 30 Agustus tidak ada info pembatalan kunjungan Jokowi ke Husnul. Bahkan hingga hari H, yaitu Selasa 31 Agustus 2021 tidak ada informasi sama sekali tentang pembatalan kunjungan tersebut.
Atas pembatalan tersebut, yang tidak disertai info sama sekali dari protokoler kepresidenan pihak pengurus Yayasan merasa terkena prank, demkian yang diungkapkan oleh Achidin.*[Ril/voa-islam.com]