View Full Version
Rabu, 13 Jan 2010

Kisah Hakim Federal Muslim Pertama Di Brazil Membangun Citra Positif Islam

SAO PAOLO--Mengenang kembali perjalanannya, Ali Mohamed Mazloum dapat merangkumnya dalam beberapa kata. ''Bukan langkah yang mudah,'' ungkap Ali Mohamed Mazloum, Muslim pertama yang menjabat sebagai hakim federal di Brazil, negara berpenduduk mayoritas Katolik, seperti dikutip IslamOnline akhir pekan lalu.

 

Mazloum lahir di Sao Paolo pada 1960. Keluarganya meninggalkan Lebanon kemudian menetap di Brasil, setahun sebelum ia dilahirkan di negara tersebut. Ia mengatakan, perjalanannya menduduki posisi sekarang ini telah dirintisnya sejak muda.

Menurut Mazloum, semuanya bermula sejak ia memutuskan untuk kuliah di fakultas hukum, seperti empat saudara kandungnya. Ia bekerja selama empat tahun sebagai kepala jaksa di salah satu distrik di Sao Paolo, kemudian melanjutkan jenjang studinya ke S2.

Jalan panjang yang telah dirintis Mazloum, kemudian mengantarnya pada posisi hakim federal pada 1997. Ini merupakan posisi tinggi dalam karier hukum di Brasil. Selain itu, ia juga mengajar hukum kriminal di Brazilia University dan sejumlah universitas lainnya.

Mazloum menyatakan, ia yakin dibesarkan dalam sebuah keluarga yang menghormati nilai-nilai etika, sains, dan pendidikan merupakan salah satu kunci yang mengantarnya meraih kesuksesan sekarang ini. Ia pun menularkan nilai-nilai itu kepada tiga anaknya.

Menurut Mazloum, posisi ini dinilainya penting bagi dirinya yang seorang Muslim. Sebab, jarang Muslim yang memiliki posisi seperti dirinya. ''Ada komunitas Muslim yang besar di Brasil. Namun, mereka biasanya tak menduduki posisi-posisi resmi yang penting,'' katanya.
 
Hal ini, jelas Mazloum, memang bisa dimaklumi. Sebab, pada kenyataannya, mayoritas Muslim di Brasil lebih fokus pada bisnis dibandingkan pendidikan. Namun, ia menambahkan, kini mulai ada perubahan yang cukup besar dan positif.

Angin perubahan mulai berembus. Menurut Mazloum, saat ini banyak Muslim yang mulai meraih posisi penting, tak hanya bergelut di bidang bisnis seperti yang selama ini terjadi. Mereka juga menuai keberhasilan di sejumlah profesi lainnya, khususnya di bidang medis.

Di sisi lain, sebuah kesadaran telah menyelusup ke dalam relung hati Mazloum. Menurut dia, ia merasa bertanggung jawab untuk menjadi duta yang baik bagi agamanya, Islam. Ia ingin rekan-rekannya, yang beragama lain tak salah persepsi tentang Islam.

Dan, Mazloum telah menemukan cara yang mampu melahirkan sebuah citra yang baik atas keyakinan yang dipeluknya, yaitu melalui kegiatan amal. ''Saya memilih kegiatan amal dan kerja sukarela sebagai cara saya memperkenalkan Islam kepada orang lain,'' katanya.

Langkah ini, ujar Mazloum, juga untuk menepis stereotipe negatif orang terhadap Islam. Ia mengatakan, kegiatan amal yang dilakukan termasuk memberi santunan kepada warga Brasil yang miskin, khususnya mereka yang non-Muslim.

Proyek amal pertama yang dilakukan Mazloum adalah Friends of Islam, yang bertujuan menggalang kegiatan sosial di distrik-distrik miskin yang ada di Sao Paolo. Melalui kegiatan ini, ia melibatkan 10 keluarga miskin di distrik tersebut untuk mengikuti pelatihan gratis.

Di antaranya, kata Mazloum, mereka mendapatkan pelatihan komputer dan kerajinan tangan, seperti menjahit dan memotong rambut. Ia mengatakan, melalui kegiatan ini, ia berharap mereka yang miskin bisa mendapatkan pekerjaan dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Bagi Mazloum, amal merupakan hal yang tak terpisahkan bagi seorang Muslim yang baik. ''Merupakan tugas kita untuk menjadi model bagi orang lain,'' katanya.

Menurut Ketua Supreme Council for Imams and Islamic Affairs, Brasil, Syekh Khaled Rezq Takieddin, apa yang dilakukan Mazloum merupakan hal yang sangat positif. Proyek ini, kata dia, menuai keberhasilan, buktinya mendapatkan dukungan positif.

Paling tidak, jelas Takieddin, otoritas lokal Distrik Guarolios dan Negara Bagian Sao Paolo memberikan dukungan penuh pada kegiatan amal yang digagas Mazloum. Ia mengatakan, kegiatan amal Mazloum merupakan langkah yang sangat penting.

Terutama, dalam mengikis segala persepsi yang salah tentang Islam dan meningkatkan citra baik Islam. ''Ini membantu meningkatkan citra Muslim di tengah masyarakat Brasil secara keseluruhan,'' kata Takieddin.

Berdasarkan perkiraan Islamic Brazilian Federation, terdapat sekitar 1,5 juta Muslim yang ada di Brasil. Sebagian besar mereka adalah keturunan dari para imigran yang berasal dari Suriah, Palestina, dan Lebanon.

Redaksi - Reporter
Red: 
Taqi
Reporter: 
Ferry Kisihandi
Sumber Berita: 
Islamonline

latestnews

View Full Version