View Full Version
Kamis, 14 Jan 2010

Ikadi : Dakwah Mesti Terorganisasi

JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Achmad Satori Ismail, mengatakan, perlu ada evaluasi terhadap dakwah yang selama ini dilakukan umat Islam. Sebab, dakwah telah dilakukan di mana-mana, namun banyak pula Muslim yang berperilaku bertentangan dengan ajaran agama.

 

Menurut Achmad, dakwah yang selama ini dilakukan ternyata belum membuat umat Islam memahami sepenuhnya ajaran agamanya. ''Padahal, pemahaman secara utuh terhadap Islam sangat penting dalam kehidupan Muslim,'' katanya di Jakarta, Rabu (13/1).

Achmad mengungkapkan, sejumlah hal menjadi penyebab mengapa dakwah Islam belum sepenuhnya berhasil. Di antaranya, bisa jadi dakwah masih belum dilakukan secara terorganisasi dan bersama-sama. Dakwah semacam ini, ia yakini akan menentukan keberhasilan dakwah.

Setiap dai atau pemuka agama, ujar Achmad, mestinya memiliki kesamaan langkah dalam berdakwah dan mampu menentukan prioritas apa saja yang harus segera dilakukan untuk umat. Namun, tampaknya hal itu selama ini tak sepenuhnya terjadi.

Para dai bergerak bersama namun tak memiliki tujuan dan prioritas yang sama. Bahkan, ada pula apa yang didakwahkan justru bertentangan dengan ajaran Islam, yang menekankan pada penyampain ajaran dengan lembut dan santun tanpa kekerasan.

Di sisi lain, ada dai yang menyerang soal bidah walaupun audiens yang didakwahinya belum sepenuhnya memahami ajaran Islam. ''Umat Islam harus terlebih dahulu mengetahui dan memahami ajaran agamanya secara utuh, lalu didorong menghindari hal yang bertentangan dengan Islam.''

Achmad yakin, dakwah Islam akan terus berjalan dan semakin mampu membuat umat Islam memahami ajaran agamanya secara utuh. Ia juga menekankan agar dakwah Islam tetapi dilakukan dengan cara-cara santun, yang mencitrakan Islam rahmatan lil alamin.

Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Nuril Huda, juga mengatakan, masih banyaknya Muslim yang melakukan hal bertentangan dengan ajaran agama karena mereka belum memahami ajaran agamanya. ''Pemahaman mereka terhadap Islam belum mantap,'' katanya.

Kondisi semacam ini, jelas Nuril, bisa diatasi dengan jalan dakwah, yang bisa dilakukan oleh individu maupun berkelompok. Ia yakin, dakwah yang berkelanjutan akan mampu membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam masyarakat.

Nuril mengakui, sekarang ini banyak sekali kendala dan kemasiatan yang harus dihadapi umat Islam. Namun, jelas dia, dakwah tak boleh berhenti. ''Jangan berhenti berdakwah. Justru masalah yang ada sekarang ini, bisa memicu kebangkitan Islam,'' ujarnya.

Menurut Nuril, para dai harus terus bergerak menjalankan kewajibannya berdakwah. Selama mereka berupaya dengan keras, masalah apa pun yang menghinggapi umat kelak akan tertanggulangi juga. Maraknya masalah di tengah-tengah umat merupakan tantangan dalam berdakwah.

Para dai, kata Nuril, juga harus mampu mengembangkan dakwahnya dengan cara yang sesuai kondisi masyarakat. Jangan sampai mereka menggunakan bahasa yang tak dipahami oleh audiensnya, karena bahasa terlalu tinggi bagi mereka.

Jika dalam ceramah umum, para dai sebaiknya menggunakan bahasa sederhana yang sepenuhnya bisa dipahami oleh pendengarnya. Kalau di khutbah Jumat, misalnya, kata Nuril, dai bisa mengangkat tema yang agak berat. ''Semuanya harus disesuaikan dengan kondisi,'' katanya.


latestnews

View Full Version