INGGRIS--Inggris kian menegaskan dirinya sebagai pusat keuangan syariah Eropa. Dukungan pemerintahan Gordon Brown terhadap industri keuangan syariah pun tetap konsisten. “Keuangan syariah akan selalu menjadi bagian penting komitmen pemerintah dalam sektor layanan keuangan di Inggris,” kata Menteri Keuangan Inggris, Sarah McCarthy-Fry MP, sebagaimana dikutip laman zawya, Selasa (2/2).
Pernyataan tersebut seiring dengan adanya perkembangan terbaru mengenai sektor keuangan syariah Eropa beberapa waktu lalu. Seperti misalnya langkah yang diambil Inggris dimana Otoritas Layanan Keuangan Inggris telah berusaha menghilangkan hambatan dan ketidakpastian dalam pengaturan instrumen keuangan syariah seperti sukuk. Menyusul hasil diskusi bersama dengan pelaku industri hadirlah Undang-undang Pasar dan Layanan Keuangan yang telah dikirim ke Dewan Rakyat pada pertengahan Januari.
Pemerintah pun yakin peraturan baru ini akan efektif pada akhir Februari. “Langkah ini akan mengurangi biaya instrumen sukuk dan memfasilitasi penerbitan sukuk korporasi di Inggris,” kata McCarthy-Fry.
Dukungan terhadap keuangan Islam juga dinyatakan oleh wakil partai konservatif, Mark Hoban MP yang mendukung pemerintah menciptakan level yang sama bagi keuangan syariah. Langkah dukungan terhadap keuangan syariah yang dilakukan pemerintah Inggris juga disambut baik oleh pelaku industri. “Adanya dukungan lintas partai terhadap keuangan syariah adalah berita sangat bagus bagi kota London,” kata rekan perbankan Norton Rose, Farmida Bi.
Pada Desember 2008 pemerintah Inggris menunda penerbitan sukuk. McCarthy-Fry menegaskan bahwa kondisi pasar saat ini sukuk pemerintah Inggris tidak akan memberi nilai lebih bagi Kementerian Keuangan dan investor.
Ia pun akan terus melakukan review terhadap rencana penerbitan sukuk tersebut. “Kami akan berusaha menyesuaikan peraturan yang mudah digunakan dan dimengerti sehingga tercipta kepercayaan dalam melakukan bisnis dan investasi di Inggris, termasuk diantaranya di sektor keuangan syariah,” jelas McCarthy-Fry.
Di tengah krisis global beberapa waktu lalu industri keuangan syariah tetap tumbuh karenanya McCarthy-Fry pun menekankan peluang perkembangan industri ini menjadi semakin penting. “Penerbitan sukuk korporasi oleh GE Capital pada November menunjukkan besarnya minat terhadap keuangan syariah di seluruh dunia.
Pasar keuangan syariah telah membuka peluang jangka panjang bagi London dan Inggris dan pasar inilah yang pemerintah ingin kembangkan,” kata McCarthy-Fry. Jumlah sukuk yang tercatat pada Bursa Saham London kini sebanyak 20 buah dengan total dana mencapai 11 miliar dolar AS. Pencapaian tersebut hanya terlampaui oleh Dubai NASDAQ.
Tiada lain tujuan pemerintah Inggris mengembangkan keuangan syariah adalah demi bisnis untuk mempertahankan posisi London sebagai pemimpin dalam keuangan syariah internasional di benua Eropa serta bagi individu agar setiap orang, baik muslim dan nonmuslim, memiliki akses terhadap produk keuangan yang beragam dan kompetitif. Dalam lima tahun terakhir pemerintah Inggris pun telah membuat beragam seri untuk menciptakan level permainan yang sama dalam hal pajak dan peraturan antara keuangan syariah dan konvensional.
Beragam peraturan termasuk bagi kredit pemilikan rumah syariah, tabungan, dan trust fund syariah. Industri keuangan syariah yang melarang spkeluasi dan mendorong pendekatan keuangan beretika dapat berkontribusi besar bagi pasar keuangan di masa depan.
Dukungan pemerintah Inggris terhadap sektor nonribawi tersebut akan menguntungkan bagi kesehatan sektor tersebut di masa mendatang. “Dengan keahlian, pengalaman dan hubungan yang baik kami memastikan Inggris menjadi pusat keuangan syariah terkemuka di negara Barat,” kata McCarthy-Fry.
Kini di Inggris terdapat 22 bank yang menawarkan produk keuangan syariah, termasuk diantaranya lima bank murni syarriah. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding negara lainnya di Eropa Barat. Inggris juga memiliki satu asuransi syariah, satu hedge fund syariah dan sembilan manager investasi syariah.
Tak hanya Inggris, pada pertengahan Januari lalu Otoritas pajak Luxembourg juga mengumumkan perlakuan pajak bagi sukuk dan produk keuangan syariah lainnya demi memfasilitasi netralisasi pajak. Luxembourg sendiri bertujuan menjadi pusat keuangan syariah Eropa khususnya penerbitan dan pencatatan sukuk serta reksadana syariah. Walau London, Paris dan Luxembourg telah bertekad menjadi pusat keuangan syariah, tetapi pelaku industri menyatakan masih terbukanya peluang industri keuangan syariah di negara-negara Uni Eropa lainnya.