JAKARTA--Ketua Umum PBNU, KH Hsyim Muzadi, menegaskan gerakan pemberantasan terorisme janganlah untuk sekadar menyenangkan Amerika Serikat. ''Gerakan pemberantasan teroris janganlah sekali-kali untuk menyenangkan Amerika. Tapi untuk citra agama, kepentingan nasional, dan kemanusiaan,'' tegasnya di Jakarta, Senin (15/3).
''Apalagi belakangan ada suara-suara yang mau minta hadiah dari pemberantasan terorisme mulai terdengar. Ini sungguh merendahkan martabat bangsa dan dugaan saya, Amerika pun akan mencibir kita,'' ujarnya mengingatkan.
Hasyim meminta agar sifat cari muka hendaklah ditinggalkan. Aparat kepolisian dimintanya pula untuk kembali ke proses hukum dalam menangani terorisme agar Indonesia lebih bermartabat. ''Sungguh, sifat cari muka, sifat inlander serta miderwaardigheit compleks harus segera kita tinggalkan demi martabat bangsa,'' pintanya.
Pada kesempatan itu, Hasyim berharap agar kaum Muslim Indonesia bisa menerima kedatangan Presiden AS, Barack Obama. ''Selain bertentangan dengan etika Islam, juga bertentangan dengan etika diplomasi internasional. Tidak ada aturan Islam untuk menolak tamu, apalagi dalam kapasitas diplomasi internasional,'' jelasnya.
Dia mencontohkan sikap dan cara Rasulullah memperlakukan kaum dari agama lain. ''Rasulullah sendiri berhubungan diplomatik dengan agama lain, termasuk Yahudi,'' katanya.
Dikatakannya, Obama telah menunjukkan kemauan baik dalam memperbaiki hubungan Amerika dengan dunia Islam. ''Sekalipun hasilnya belum maksimal, namun mulai terasa. Di Amerika Serikat, seorang Presiden tentu penguasa eksekutif tertinggi. Namun sebagai negara demokrasi, Presiden tentu belum segala-galanya,'' ucapnya.
n osa