LONDON--Dutabesar Israel untuk Amerika Serikat (AS), Michael Oren, mengatakan hubungan kedua negara berada di titik terendah dalam 35 tahun. Pernyataan Michael Oren ini dmuat di media Israel.
Akhir pekan lalu, para pejabat Israel mengumumkan pembangunan 1.600 pemukiman baru di wilayah Yerusalem Timur. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pemukiman itu 'tidak berpengaruh negatif' pada warga Arab di Yerusalem Timur.
Dalam pidato di parlemen Israel, Knesset, Netanyahu mengatakan, dia menginginkan perundingan damai dan berharap kubu Pelestina tidak mengajukan 'persyaratan baru' untuk mengadakan perunningan.
Sementara itu, kepala politik luar negeri Uni Eropa, Barones Ashton, yang sedang berada di Timur Tengah, mengatakan keputusan Israel itu membuat kemungkinan melakukan perundingan langsung dengan Palestina terancam.
Sebelumnya, pemerintah Israel berusaha mengecilkan ketegangan dalam hubungan dengan AS. Namun dalam percakapan telepon dengan para Konsul Jenderal Israel di seluruh wilayah AS, Dutabesar Israel untuk AS, Michael Oren, mengatakan bahwa krisis ini sangat serius dan mereka menghadapi periode yang sulit dalam hubungan kedua negara.
Situs Ynet News Israel melaporkan bahwa hari Jumat (12/11), Oren dipanggil Departemen Luar Negeri AS dan diberi peringatan mengenai masalah itu. Ynet mengutip dutabesar yang mengatakan 'hubungan Israel dengan AS berada dalam krisis terburuk sejak tahun 1975.'
Tahun 1975, hubungan kedua negara menjadi tegang karena menteri luar negeri AS saat itu, Henry Kissinger, menuntut Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin menarik sebagian tentaranya dari Semenanjung Sinai, yang diduduki sejak perang Enam Hari tahun 1967.
Koran Haaretz mengatakan kutipan dutabesar itu juga telah disampaikan oleh konsul jenderal Israel di AS yang mengikuti perbincangan lewat telpon itu. Oren tampak 'tegang dan pesimistis', ujar konsul jenderal yang dikutip koran ini.
Seluruh konsul jenderal diperintah untuk melobi anggota kongres dan para pemimpin masyarakat Yahudi dan mengatakan bahwa Israel tidak berniat menyakiti hati AS
Duta besar Israel untuk AS ini belum mengeluarkan pernyataan soal berita dari media Israel itu. Uni Eropa, yang merupakan salah satu dari kuartet Timur Tengah, sebelumnya mengecam keputusan Israel membangun rumah di Yerusalem Timur tersebut.