SEOUL--Pihak berwenang Korea Selatan terus melakukan pencarian terhadap 46 pelaut setelah kapalnya tenggelam di dekat perbatasan maritim dengan Korea Utara. Wilayah maritim itu sampai sekarang masih diperebutkan oleh kedua negara.
Sejumlah laporan menyebutkan kapal patroli angkatan laut Korea Selatan karam setelah terjadi ledakan kecil. Menurut seorang pejabat militer, 58 pelaut berhasil diselamatkan. Para penyelam angkatan laut bersiap-siap menyelidiki penyebab kecelakaan dan kemungkinan juga mengangkat jenazah dari dalam kapal.
Juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Laksamana Muda Lee Ki sik mengatakan kapal Cheonan mengadakan patroli rutin dekat Pulau Baeknyeong milik Korea Selatan ketika kapal mulai tenggalam pada Jumat sekitar pukul 21.30 waktu setempat.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan ledakan membuat lubang pada lambung kapal bagian belakang sehingga mematikan mesin dan kapal tenggelam dengan cepat. Beberapa awak kapal sempat melompat ke laut.
Seorang juru bicara militer mengatakan sejauh ini tidak ada indikasi Korea Utara terlibat dalam kecelakaan. Kapal patroli itu tenggelam di lepas pantai barat semenanjung. Sebelumnya, angkatan laut Korea Utara dan angkatan laut Korea Selatan pernah terlibat baku tembak di wilayah itu.
Presiden Korea Selatan Lee Myung bak mengadakan pertemuan darurat dengan para pejabat keamanan dan mengatakan semua kemungkinan penyebab kecelakaan akan diselidiki. Presiden memerintahkan kepada militer agar memusatkan diri pada operasi penyelamatan pelaut. Peristiwa ini terjadi di tengah ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Perundingan internasional guna menghentikan ambisi nuklir Korea Utara macet selama berbulan-bulan. Kedua Korea masih berada dalam keadaan perang karena Perang Korea tahun 1950-1953 hanya diakhiri dengan gencatan senjata. Sejak saat itu, mereka terlibat dalam tiga pertempuran di Laut Kuning.
Red: siwi