LONDON--Indonesia menghadiri dialog antarkeyakinan The 6th ASEM Interfaith Dialogue di Madrid yang diploporinya pada 2005 di Bali, dari 7 hingga 9 April, jurubicara KBRI Madrid, Krisnawati Desi Purnawestri kepada Antara, Jumat. Pertemuan itu dipimpin Spanyol dengan Pakistan selaku co-host dan disponsori 14 negara yaitu Austria, Belanda, Bulgaria, China, Denmark, Finlandia, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Malaysia, Republik Korea dan Thailand.
Dialog bertema "The Consolidation of Religious Freedom and of Mutual Knowledge of Societies through Interreligious and Intercultural Dialogue" itu dihadiri 200 peserta dari negara-negara mitra ASEM, wakil dari OKI dan Vatikan. Sekretaris Negara Urusan Luar Negeri, Kemlu Spanyol Angel Lossada Torres-Quevedo, dalam pidato pembukaannya menyebutkan forum ini akan mendukung harmonisasi kehidupan beragama di dunia.
Dalam Plennary Session, Delegasi Indonesia yang dipimpin Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI, Andri Hadi, menyatakan kerukunan beragama adalah salah satu aspek penting dalam menciptakan keharmonisan di dalam masyarakat.
Indonesia berpartisipasi dengan menampilkan dua panelis yaitu Bahtiar Effendy dan Pdt. Kadarmanto Hardjowasito. Bahtiar menjelaskan di forum mengenai upaya pemerintah Indonesia dalam membina perbedaan agama dan budaya yang secara alami ada dalam masyarakat Indonesia agar dapat menghindari konflik, namun sebaliknya dapat menjadi kekuatan pemersatu.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: ant