REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV--Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan bahwa penyelenggara bantuan itulah yang harusnya dipersalahkan atas terbunuhnya 10 aktivis saat Angkatan Laut Israel menyerang kapal tersebut. Dalam sebuah konferensi pers satu jam sesudah insiden itu, Barak mengatakan bahwa Israel siap untuk menerima konsekuensi sanksi dan tetap akan melanjutkan melindugi otonominya.

Barak menyatakan, ia berduka cita atas jatuhnya korban jiwa, namun menyebut kapal bantuan itu sebagai sebuah provokasi. Ia bilang bahwa pihak yang mensponsori kapal tersebut sebagai organisasi teror.

Kepala Angkatan Bersenjata Israel Gabi Ashkenazi mengatakan, tentara didesak oleh aktivis untuk merespon dengan serangan terbuka. Deputi Perdana Menteri Danny Ayalon menyatakan bahwa armada bantuan itu terkait dengan organisasi teroris seperti Hamas dan Alqaidah.

Ia menyebut konvoi ini kejam dan provokatif karena sengaja melanggar blokade. Ayalon mengaku, Israel menemukan senjata di atas kapal bantuan tersebut yang akan digunakan melawan tentara Israel.

Sementara itu PM Benyamin Netanyahu mempertimbangkan untuk membatalkan kunjungannya ke AS, terkait tewasnya sukarelawan yang menuju Gaza. Netanyahu dijadwalkan berkunjung ke AS sebagai tamu undangan Presiden Barack Obama.