REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL--Sebuah surat kabar Turki mengatakan, Rabu (16 / 6) bahwa Ankara akan menghentikan kerjasama militer dengan entitas Zionis dan tidak akan mengembalikan duta besarnya yang ditarik setelah kejahatan "armada kebebasan" yang dilakukan penjajah Zionis untuk mencegah konvoi armada kebebasan sampai ke Jalur Gaza.
Pemerintah Turki telah mengumumkan sedang membuat peta jalan untuk hubungan masa depan Turki dengan entitas Zionis, setelah serangan terhadap konvoi pada 31 Mei lalu, yang mengakibatkan kematian sembilan relawan Turki dan melukai puluhan lainnya.
Surat kabar Star Turki mengatakan pemerintah Turki memutuskan untuk tidak mengirim kembali duta besarnya ke entitas Zionis kecuali jika Turki menyertakan utusannya dalam tim ke penyelidikan PBB yang akan menyelidiki insiden tersebut.
Surat kabar Star mengutip dari sumber-sumber Turki yang mengatakan, "Kami telah mengambil beberapa keputusan, termasuk keputusan militer, diplomatik, tekanan politik dan prosedur." Sumber ini juga mengatakan bahwa pemerintah Turki juga telah memutuskan untuk membekukan perjanjian militer, termasuk upgrade pesawat dan tank serta proyek-proyek khusus tentang roket yang diperkirakan biayanya mencapai 7,5 miliar dolar.
Disebutkan juga bahwa kerjasama militer, termasuk manuver bersama dan pelatihan pilot akan dihentikan, di samping pertukaran informasi intelijen. Sumber ini mengatakan bahwa sanksi pada Israel akan diterapkan secara bertahap.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: info palestina