View Full Version
Kamis, 17 Jun 2010

Tak Tayangkan Piala Dunia 2010 secara Utuh, Al Jazeera Digugat

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Pelanggan Al-Jazeera di Arab Saudi menggugat stasiun televisi itu karena tak menayangkan pembuakaan Piala Dunia 2010 dan beberapa pertandingan setelahnya. Mereka menuntut kompensasi, atau bila gagal, akan memperkarakannya ke meja hijau. Al-Jazeera adalah pemegang hak siar Piala Dunia untuk kawasan timur Tengah.

Menurut para pelanggan, banyak di antara mereka adalah pelanggan baru, yang sengaja berlangganan hanya demi bisa menonton siaran langsung Piala Dunia 2010. Harga yang harus dibayar perbulan juga tidak murah, sekitar 600 riyal (setara Rp 1,5 juta).

"Demi agar bisa menonton pertandingan langsung, harga tak jadi masalah. Terutama untuk menonton Brazil, Argentina, Jerman, Spanyol, Inggris, dan Prancis berlaga," kata seorang pelanggan. "Namun justru saat negara ini bertanding, Al-Jazeera tak menyiarkannya."

Menurut pelanggan lain, Fahd Abdullatif, di negaranya, hanya Al-Jazeera yang boleh menyiarkan pertandingan Piala Dunia. "Yang mengecewakan saya, justru di saat seharusnya tayangan itu diputar, transmisi memburuk," ujarnya. Hal yang sama kembali terjadi saat Brazil bertanding melawan Korea Utara. "Ini sungguh mengecewakan. Mereka tak menyiapkan teknologi yang memedai untuk kualitas siaran."

Youssef Al-Hugaily, salah seorang pelanggan yang juga kecewa, mengaku mereka akan meminta kompensasi Al-Jazeera atau memejahijaukan perusahaan itu. Mereka akan melakkan semacam class action dan telah melaporkan kekecewaan mereka terhadap Kementerian Perdagangan dan Industri Arab Saudi.

Kemarahan tak hanya dilampiaskan pada Al-Jazeera, tapi juga pada para penjual kartu perdana Al-Jazeera -- semacam chip yang dimasukkan ke dalam dekorder agar bisa menerima siaran -- di agen-agen resmi Al-Jazeera.

Ali Al-Saher, salah satu agen, menyatakan kewalahan melayani komplain pelanggan. "Padahal kami bukan pihak yang harus bertanggung jawab atas problem transmisi. Kami hanya menjual."

Pejabat Al-Jazeera and Nilesat, perusahaan pengelola satelit yang disewa Al-Jazeera, saling lempar tanggung jawab dalam masalah ini. Bahkan hingga hari ini, kata Arabnews, media yang meminta konfirmasi selalu dipingpong. Ah, pantas saja pelanggan marah....

Red: Siwi Tri Puji.B
Sumber: Arabnews


latestnews

View Full Version