REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Tahun 2005 saat duduk di SLTA dan berusia 16 tahun, Ng Han Xian "menjebol" 30 ribu komputer  untuk menyebarkan iklan dan meraup kocek 35 ribu dolar AS. Dua tahun kemudian, ulahnya terendus dan ia mengaku bersalah. Sebuah pengadilan distrik digelar. Namun sebelum sempat diadili, ia melarikan diri ke Cina pada bulan November 2007 dan kembali ditangkap pada bulan Januari tahun ini.

Kali ini, Ng yang kini berusia 21 tahun tak bisa berkelit. Penjagaan atasnya diperketat.

Para peneliti menemukan bahwa dia hosting botnet - suatu bagian yang terdiri dari 'robot' dan 'jaringan'. Ini merujuk kepada sekelompok komputer, yang dikenal sebagai bot atau zombie yang telah terinfeksi dengan sebuah program yang memungkinkan akses yang tidak sah oleh hacker.

Pada bulan Agustus 2005, ia juga mendaftar atas nama sebuah afiliasi dari Zangocash dan Gammacash. Ini adalah perusahaan adware yang mendapatkan uang dengan mengarahkan lalu lintas internet iklan online.

Untuk setiap perangkat lunak adware itu, Ng diam-diam memasang untuk memungkinkan pop up iklan pada semua situs yang dikunjungi oleh komputer dalam botnet-nya. Ia menerima imbalan dari hasil "iklan" itu. Pada September 2005, ia mengatakan kepada polisi telah menerima hampir 35 ribu dolar AS.

Pengadilan memutus Ng bersalah dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara. Dia juga harus membayar denda 5.000 dolar AS.