View Full Version
Rabu, 14 Jul 2010

Adzan Berkumandang Lebih dari 400 Tahun di Masjid Banya Bashi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sejak ratusan tahun lalu, kejayaan Islam sudah sampai ke tanah Eropa. Tak hanya di Spanyol, jejak-jejak Islam juga banyak dijumpai di Eropa Timur seperti Bulgaria.

Sejarah merekam, kekhalifahan Turki Utsmani (Ottoman) yang pernah menguasai benua Eropa selama ratusan tahun telah meninggalkan banyak bangunan penting. Salah satunya adalah Masjid Banya Bashi yang terletak di kota Sofia, Bulgaria. Saat Dinasti Ottoman berkuasa, Bulgaria merupakan salah satu wilayah taklukannya. Kekhalifahan Islam ini menguasai Bulgaria lebih dari lima abad (abad ke-14 hingga ke-19).

Banya Bashi merupakan salah satu masjid tertua di Eropa. Pembangunannya selesai di tahun 1576, pada masa pemerintahan Sultan Murad III (1574-1595). Kendati sudah berusia empat abad lebih, namun hingga kini bangunan masjid ini masih terlihat kokoh. Masjid Banya Bashi sempat tidak difungsikan selama rezim komunis berkuasa di Bulgaria.

Namun setelah tumbangnya rezim komunis, masjid ini kembali difungsikan sebagai tempat beribadah umat Islam yang bermukim di Kota Sofia, sampai hari ini. Komunitas Muslim di kota itu diperkirakan mencapai 8.614 orang dari keseluruhan warga kota Sofia yang berjumlah 1.170.842 jiwa.

Masjid Banya Bashi merupakan salah satu karya arsitek resmi Kerajaan Turki Utsmani, Kodja Mimar Sinan. Sinan memang dikenal hingga saat ini berkat karya-karya arsitekturnya yang hebat. Ia hidup dalam masa empat era kepemimpinan sultan, yakni Salim I, Sulaiman I, Salim II, dan Murad III. Selama masa hidupnya, tak kurang dari 476 karya arsitektur telah diciptakan Sinan.

Masjid ini terkenal karena kubah besar dan menara tinggi menjulang ke langit yang dimilikinya. Jika dilihat sekilas, bentuk menara Masjid Banya Bashi ini seperti sebuah pensil tulis. Penggunaan batu bata merah membuat bangunan menara ini terlihat mencolok di antara bangunan-bangunan tinggi lainnya di kawasan Boulevard Maria Luiza yang berada di pusat Kota Sofia.

Saat tiba waktu shalat lima waktu, suara adzan kerap berkumandang dari pengeras suara yang terdapat pada bangunan menara ini. Seperti masjid pada umumnya, bangunan Masjid Banya Bashi juga memiliki kubah. Ada empat buah kubah yang menghiasi bangunan masjid. Keempat kubah ini berwarna putih. Satu buah kubah berukuran besar berada di bagian tengah atap masjid. Sementara ketiga kubah lainnya yang berukuran lebih kecil berjajar di samping kubah utama.

Berbeda dengan eksterior kubah yang didominasi warna putih, dinding bagian luar masjid hampir seluruhnya didomiasi oleh warna merah kecoklat-coklatan. Warna merah kecoklat-coklatan ini dikarenakan sang arsitek menggunakan bahan baku batu bata untuk membuat dinding masjid. Sementara desain lengkung tampak menghiasi bagian luar pintu masuk menuju ke ruangan shalat. Desain lengkung juga digunakan Sinan pada saluran ventilasi udara yang terdapat pada dinding-dinding masjid.  

Red: Budi Raharjo
Rep: Nidia Zuraya


latestnews

View Full Version