REPUBLIKA.CO.ID, LLEIDA--Walikota Lleida, Spanyol, Angel Ros menutup sebuah masjid dengan alasan 'terlalu populer' dan meminta kaum Muslim untuk shalat di rumah saja. Ros yang berhaluan sosialis, menyatakan satu-satunya masjid di kota itu "salah peruntukan".
Masjid yang memanfaatkan bangunan bekas garasi truk itu sebetulnya hanya mampu menampung 240 orang. Namun selama Ramadhan, jumlahnya biasanya membludak hingga di atas 1.000 orang. "Sangat tidak layak," ujarnya.
Lleida, adalah kota di wilayah timur laut Catalonia. Pada bulan Juni Lleida adalah kota pertama di Spanyol yang memperkenalkan larangan cadar. Aturan ini kemudian diadopsi oleh setengah lusin dewan lainnya, termasuk Barcelona.
Sebuah mesjid baru dibangun di pinggiran kota, namun namun pembangunannya terhenti karena kurangnya pembiayaan selama krisis ekonomi.
"Kotamadya ini tidak memiliki kewajiban untuk menyediakan tempat ibadah," kata Ros menanggapi keluhan dari penduduk Muslim kota atas penutupan itu. "Mereka yang ingin beribadah dapat berdoa di rumah, seperti yang saya lakukan," tambahnya.
Abdelwahab Houzi, imam setempat, mengatakan, penutupan masjid merupakan bentuk "penganiayaan" oleh pemerintah. Apalagi, tak ada satupun solusi diberikan menyangkut penutupan itu.
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: barcelonareporter