REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Ramadhan menjadi bulan yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Tak terkecuali juga bagi umat Muslim di New York, Amerika Serikat (AS). Namun, Ramadhan tahun ini menyisakan kekhawatiran tersendiri di benak Muslim New York. Mereka harus menjalani Ramadhan dengan pengawasan lebih ketat.
Dalam berita yang termuat laman Washington Post, Kantor Polisi New York berjanji bakal meningkatkan patroli di masjid-masjid setempat selama Ramadhan. Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa pengetatan ini dijalankan terkait dengan beberapa kejadian kriminal yang dilakukan kelompok anti-masjid di New York.
"Kami tahun ini bulan yang paling sakral bagi keimanan umat Islam," ujar Raymond Kelly pejabat kepolisian setempat. Untuk mengumumkan pengetatan patroli masjid-masjid di New York, Kelly telah menggelar jumpa pers dan mengundang para tokoh Muslim setempat.
Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan bahwa pelaksanaan patroli diperketat untuk menjamin keamanan umat Islam yang menjalankan ibadah selama Ramadhan. "Tujuan kami adalah membuat Anda bisa mendapatkan pengalaman sakral selama Ramadhan dengan aman dan damai," kata dia.
Saat ini memang jumlah masjid di New York terus bertambah. Meenurut Kepala Departemen Komunitas New York (sejenis dinas kependudukan), di wilayah tersebut sekarang terdapat lebih dari 100 masjid. Sementara di tahun 1970, di New York baru terdapat 10 unit masjid.
Isu soal masjid ini menghangat setelah komunitas Muslim di AS berniat membangun tempat ibadah umat Islam ini di dekat reruntuhan menara kembar WTC. Sebagian kelompok non-Muslim menolak sangat keras rencana tersebut. Sebagian penolakan diekspresikan dengan aksi kriminal.
Red: irf
Sumber: washington post