REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Umat Muslim New York terus berjuang mewujudkan pembangunan Islamic Center yang mencakup sebuah masjid di dekat lokasi runtuhnya menara kembar WTC. Lebih dari 50 organisasi Muslim terkemuka di New York, Rabu (1/9) waktu setempat berkumpul di tangga balaikota kota metropolitan itu untuk mengemukakan dukungannya terhadap pembangunan Islamic Center tersebut.
Mereka menganggap penolakan terhadap pembangunan Islamic Center yang berjarak dua blok dari ground zero itu sebagai tindakan tidak etis, tidak sensitif, dan tidak manusiawi. Mereka dengan tegas menentang segala bentuk intoleransi beragama di Amerika Serikat.
''Kami mendukung hak saudara kita, Muslim yang ingin membangun Islamic Center di sana,'' kata Imam Al Amin Abdul Latif, Presiden Majelis Asy-Syura New York. Majelis ini merupakan wadah bagi perkumpula organisasi umat Islam di New York. ''Namun, masalah yang lebih besar dan isu yang lebih luas adalah masalah kebencian etnis dan agama yang disebarkan oleh kelompok tertentu yang berusaha untuk menghentikan pembangunan masjid dan institusi Islam di seluruh negara.''
Ini adalah kali pertama Majelis ini mengeluarkan pernyataan setelah munculnya perdebatan atas pembanguan Islamic Center itu. ''Ketika masalah ini menjadi lebih panas dan lebih panas, dan orang-orang membuat pernyataan yang berlebihan terhadap masjid itu, kami memutuskan untuk terlibat di dalamnya,'' ujar Syed Sajid Husain, Sekretaris Jenderal Majelis Asy-Syura.
Majelis telah menggelar pertemuan sebelum mengeluarkan pernyataan sikapnya. Mereka kini mulai mencermati suasana anti-Islam yang kian merebak. Penolakan terhadap pembangunan masjid ground zero itu merupakan salah satu contoh gerakan anti-Islam tersebut. Kemudian, Majelis juga mencontohkan tindakan yang ingin membakar lokasi pembangunan Islamic Center di Tennessee, Sabtu dini hari lalu yang mengakibatkan kendaraan konstruksi di sana terbakar.
Islamic Center itu rencananya akan dibangun dengan biaya 100 juta dolar AS atas usulan komunitas umat Islam di New York yang tergabung dalam Cordova Initiave. Pemimpin proyek ini adalah Imam Feisal Abdul Rauf yang juga seorang imam atau ulama di New York.
Red: Budi Raharjo
Rep: AP