View Full Version
Selasa, 07 Sep 2010

Lafal "Allahu Akbar" di Katedral Bikin Prancis Meradang

REPUBLIKA.CO.ID, LYON--Patung gargoyle menyeringai segera terpasang di St Jean Cathedral di Lyon, Prancis. Bukan gambar setan menyeramkan untuk mengintimidasi orang-orang berdosa, tetapi gambar kartun seorang pekerja bangunan Muslim yang turut andil dalam renovasi gedung itu, Ahmed. Di bawah patung Ahmed, tertulis lafal "Allahu Akbar".

Patung ini dinamai Benzizine Ahmed, seorang muslim yang telah bekerja dalam proyek itu selama 30 tahun. Tukang batu Fourchet Emmanuel memutuskan untuk mengukir "Ahmed" sebagai gargoyle - patung setan abad pertengahan yang menggantung di katedral sebagai bagian talang hujan dan teguran untuk umat - mengukirnya sebagai bentuk penghormatan kepada temannya.

Tulisan "Allahu Akbar" di bawahnya, merupakan penghargaan bagi iman rekannya, dan tidak dimaksudkan sebagai penghinaan kepada hamba-hamba orang Kristen yang masih menggunakan St Jean yang berusia lebih dari delapan abad. "Aku seorang Prancis dan saya selalu bekerja pada monumen bersejarah. Aku bisa bekerja di masjid atau sinagog juga," katanya pada wartawan setelah sebuah situs garis keras mencoba untuk membangkitkan kontroversi.

"Saya menghormati tempat-tempat suci," katanya. Ia menambahkan bahwa telah menjadi tradisi sejak gereja pertama kali dibangun pada abad ke-12 dengan mengukir wajah  tukang batunya dalam bentuk karikatur sebagai gargoyle.

Sementara Ahmed telah menghiasi karya Gothic itu diserang oleh "JS Identitaire Lyonnais", sebuah kelompok sayap kanan yang membela identitas etnis dan budayatradisional di kawasan itu. "Sementara di negara-negara Muslim Kristen dilarang dan Kristen dianiaya, di Lyon Muslim mengambil alih gereja-gereja kita di waktu luang mereka dengan keterlibatan otoritas Katolik," keluh kelompok itu di situsnya.

katedral Lyon menolak tuduhan itu. Juru bicara Gereja Pierre Durieux descibed gargoyle itu sebagai simbol "ekumenis" dan mengatakan kelompok pemuda adalah "tidak lebih Kristen daripada orang lain."

"Tidak ada otorisasi khusus atas nama Gereja," katanya. "Dalam sejarah, gargoyle-tokoh selalu profan dan kesempatan bagi ironi dan satir. Bagaimanapun, mereka tidak di dalam gereja."

Kamel Kabtane, imam Masjid Lyon menyebut gargoyle sebagai "penghargaan lain untuk persahabatan antara Muslim dan Kristen di Lyon."

Perancis memiliki minoritas Islam terbesar di Eropa Barat, dengan perkiraan lima juta warga Muslim dan penduduk, terutama keturunan Afrika Utara. Meskipun negara secara resmi sekuler dan warga negara dari semua agama dan secara hukum adalah  sama, pemerintah Presiden Nicolas Sarkozy telah melarang burka dan sempat menuai ketegangan di negara ini.

Red: Siwi Tri Puji B


latestnews

View Full Version