View Full Version
Sabtu, 25 Sep 2010

Hati-hati...Handphone Merenggut 16 Ribu Nyawa

REPUBLIKA.CO.ID,Para pengemudi yang perhatian mereka teralihkan oleh pembicaraan atau membuat pesan di telepon genggam menewaskan sebanyak 16.000 orang dari 2001 sampai 2007, demikian keterangan beberapa peneliti AS pada Kamis (23/9). Perkiraan itu, salah satu upaya ilmiah untuk menghitung berapa orang yang telah menemui ajalnya dalam kecelakaan yang secara khusus disebabkan oleh peralihan perhatian ke telepon genggam, juga menunjukkan makin banyak pengemudi tersebut berusia di bawah 30 tahun.

"Hasil kami menunjukkan peningkatan cepat baru-baru ini dalam volume orang yang mengirim pesan telah merenggut ribuah korban jiwa lagi di jalanan di Amerika Serikat," tulis Fernando Wilson dan Jim Stimpson dari University of North Texas Health Science Center di American Journal of Public Health.

Wilson dan Stimpson menggunakan perincian mengenai kematian di jalan dari masing-masing negara bagian, mengenai pemilik telepon genggam dan data tentang volume teks pesan dari Komisi Komunikasi Federal AS atau Federal Communications Commission. Mereka mendapatkan laporan dari National Highway Traffic Safety Administration mengenai kematian yang disebabkan teralihnya perhatian pengemudi.

"Sejak 2001-2002, volumen orang mengirim pesan telah meningkat beberapa ratus persen," kata Wilson dalam satu wawancara telepon dengan wartawan Reuters, Maggie Fox. Pada 2002, 1 juta teks dikirim setiap bulan; angka tersebut naik jadi 110 juta pada 2008. "Sejak 2001, model kami meramalkan bahwa sebanyak 16.000 orang telah menemui ajal sejak itu sehingga kami memasukkannya ke peningkatan dalam volume pengiriman pesan di Amerika Serikat," katanya.

Cuma berbicara di telepon genggam saja dapat mengalihkan perhatian seorang pengemudi, dan beberapa studi telah memperlihatkan itu, sekalipun pada pengemudi yang menggunakan alat "hands-free". Tapi Wilson mengatakan pengiriman pesan dan penggunaan apa yang disebut telepon cerdas --yang menyediakan akses surat elektronik dan peralatan lain yang mengalihkan perhatian-- membawa masalah itu ke tingkat baru.

Kematian dalam kecelakaan lalu lintas di AS turun --pada 2009 Departemen Perhubungan menyatakan angka itu mencapai tingkat paling rendah sejak pertengahan 1950-an, yaitu berjumlah 33.963. Namun, untuk setiap satu juta pendaftar telepon genggam baru, Wilson dan Stimpson memperkirakan kenaikan 19 persen kematian akibat perhatian pengemudi teralihkan.

"Kematian akibat perhatian yang teralihkan sebagai bagian dari semua angka korban jiwa naik dari 10,9 persen jadi 15,8 persen dari 1999 sampai 2008, dan kebanyakan peningkatan terjadi setelah 2005," tulis mereka.

Kematian akibat HP
"Pada 2008, rata-rata satu dari enam tabrakan kendaraan yang mengakibatkan kematian terjadi gara-gara perhatian pengemudi teralihkan saat sedang berkendaraan," kata laporan tersebut.  Sebanyak 5.870 orang tewas dalam berbagai kecelakaan yang disebabkan oleh teralihkannya perhatian pengemudi.

Pemilik telepon genggam (HP) dan jumlah pesan teks yang dikirim meningkat tajam pada masa yang sama, kata Wilson dan Stimpson. Wilson menyatakan 30 negara bagian melarang pengirim pesan sewaktu orang mengemudi, dan sebagian kota besar serta negara bagian mengharuskan pengemudi menggunakan peralatan "hands-free" sewaktu mereka menggunakan HP.

Pekan ke-4 September, Menteri Tenaga Kerja Hilda Solis mengatakan Occupational Safety and Health Administration dan Departemen Perhubungan AS akan berusaha memerangi pengaliharan perhatian, dan mendorong majikan untuk menemukan cara mencegah pekerja menulis teks pesan sewaktu mereka mengemudikan kendaraan ke tempat kerja.

Wilson mengatakan, penerapan hukuman yang lebih baik diperlukan tapi ia tak dapat melihat cara mudah untuk melaksanakannya. "Saya kira penyelesaian sempurna ialah pemasangan penghambat sinyal HP di setiap mobil tapi itu takkan mudah dilakukan," kata Wilson. Ia sendiri menjawab telepon untuk diwawancarai sewaktu mengemudi, tapi meminggirkan kendaraannya untuk berbicara.

"Tidak seperti pengemudi mabuk, yang sudah memiliki mekanisme penerapan hukum yang efektif. Tak ada peraturan buat pengiriman pesan sewaktu orang mengemudi," katanya. "Polisi mesti beruntung dan melihat kamu sedang membuat pesan sewaktu mengemudi."

Red: Krisman Purwoko
Sumber: ant/reuters


latestnews

View Full Version