REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--Sebanyak seratus muslim India bentrok dengan polisi di pusat kota New Delhi, Rabu (12/1) kemarin. Hal itu terjadi, ketika polisi setempat berusaha 'meratakan' masjid yang diklaimnya ilegal. Demikian menurut pejabat setempat.
Masjid Noor, yang merupakan masjid mayoritas muslim di Nizamuddin, di kota India itu, harus diruntuhkan oleh otoritas pengembang di India. Karena menurutnya, tanah yang diatasnya dibangun masjid tersebut, merupakan tanah pemerintah.
Sekitar seribu kepercayaan yang dinilai ilegal berada di India dan terlibat pertikaian, Rabu kemarin, merupakan ilustrasi bahwa hal tersebut tidak mudah untuk ditangani dimana mengarah pada serangkaian protes dan kekerasan. "Muslim menyerang staf pemerintah dan melindungi masjid. Polisi terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa," ujar polisi di Nizamuddin.
Ia menambahkan, tidak ada korban atau yang ditahan terkait aksi tersebut. Seraya menambahkan polisi setempat menurunkan sekitar 150 personel untuk mengamankan rencana peruntuhan masjid tersebut.
Pada 2009 lalu, Pengadilan Tinggi India telah mengeluarkan keputusan yang menegaskan pelarangan mendirikan tempat ibadah di atas tanah pemerintah. Taman, jalan stasiun kereta dan sekolah yang dihiasi dengan tempat-tempat ibadah ilegal. Karena itu, pemerintah setempat mendorong penerapan undang-undang oleh pengadilan untuk menghentikan pendirian tempat ibadah di kemudian hari.