View Full Version
Selasa, 10 May 2011

Masya Allah...Bui Penuh, Pasukan Suriah Gunakan Stadion Sepakbola Sebagai Penjara

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Pasukan keamanan Suriah menggunakan stadion sepak bola sebagai penjara darurat hari Senin di setidaknya dua kota - Banias dan Daraa. Hal ini dilakukan menyusul serangan dari rumah ke rumah  dan menangkapi ratusan warga, direksi dari dua organisasi hak asasi manusia mengatakan.

Selain itu, pasukan keamanan menyerbu ke rumah-rumah penduduk dan membawa beberapa penghuninya ke rumah tahanan di Modemiyah, pinggiran Damaskus. Menurut  Rami Abdul-Rahman, direktur Observatorium Suriah Hak Asasi Manusia, terdengar beberapa kali letusan senjata.

Dan di kota Homs, dokter mengatakan tank dibubarkan dan pos pemeriksaan keamanan didirikan di pintu masuk ke pinggiran. Pasukan keamanan, didukung oleh polisi rahasia, memeriksa siapa saja lewat. Kehadiran keamanan begitu berat sehingga orang takut untuk berdemonstrasi lagi, kata warga.

Saksi di Homs mengatakan ia tahu beberapa orang tewas dalam demonstrasi Jumat yang tidak bisa dikubur, karena pasukan keamanan tidak mengizinkan pemakaman. Mereka cemas, upacara penguburan akan menjadi pemancing demonstrasi baru.

Dokter mengatakan ia melihat beberapa bangunan umum, termasuk dua pusat kesehatan dan sekolah, berubah menjadi pusat komando dan kontrol terhadap pasukan keamanan Suriah dan militer. Puluhan orang telah "menghilang," dan keluarga mereka percaya bahwa mereka telah dengan sewenang-wenang ditahan.

Lebih dari 400 orang telah ditangkap di Banias sejak Sabtu, Abdul-Rahman mengatakan. Ia menambahkan,  stadion sepak bola di kota Mediterania disulap menjadi penjara mereka.

Di kota selatan Daraa, pusat pemberontakan enam minggu Suriah, organisasi lain hak asasi manusia mengamati situasi yang sama.

"Di Daraa, telah ada penangkapan sewenang-wenang begitu banyak warga dalam beberapa hari ini dan pasukan keamanan menggunakan sekolah dan stadion sepak bola kota sebagai fasilitas penjara darurat," kata Ammar Qurabi, ketua Organisasi Nasional Hak Asasi Manusia di Suriah.

CNN menyatakan tidak bisa segera mengkonfirmasi laporan itu. Kepala dari kedua organisasi tersebut tidak di Suriah, tetapi tetap berhubungan dekat dengan aktivis dan pengunjuk rasa di sana.

Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: CNN

latestnews

View Full Version