Freeway baru saja melancong ke Kanada. Ia menghadapi situasi tak biasa itu ketika tiba di Philadelphia. Warga asli Pennsylvania itu ditarik dari antrian oleh seorang petugas yang menantang keyakinan Islamnya setelah memeriksa paspornya.
"Mereka menarik saya dari antrian di bea cukai padahal saya sudah berdiri menunggu paling tidak satu jam. Mereka bilang hanya ingin menanyakan beberapa pertanyaan," ujarnya seperti yang dikutip The Come Up Show.
"Begitu saya berada di antrian terdepan, petugas tadi melihat paspor saya. Saya juga pernah bepergian ke Arab Saudi beberapa kali sehingga saya memiliki stempel imigrasi dari negara itu," tuturnya.
Petugas tadi bertanya, "Kapan anda ke Arab Saudi?". Freeway pun menjawab. Petugas pun berkata lagi, "Kamu seorang Muslim? Mengapa kamu menjadi Muslim?"
Freeway berkata, "Saya mengetahui bahwa ayah saya juga seorang Muslim. Saya mempelajari Islam dan merasa bahwa itu adalah agama yang tepat untuk saya. Itu agama yang indah, indah."
Tidak menghiraukan kemungkinan apakah jawabannya bisa membuat situasi kian sulit, Free menerangkan bahwa memeluk Islam adalah pengalaman yang membuka matanya.
"Itu benar-benar menyentuh saya," Free menuturkan apa yang ia ucapkan kepada si petugas. Petugas tadi kembali bertanya, "Itu memang indah, tapi bila ada sesuatu yang datang dan lebih cantik dari itu, apakah kamu akan mengambilnya? berpindah? Itu pun sangat masuk akal,"
Freeway lalu menjawab. "Ya, tapi hanya sekedar masuk akal. Sementara Islam masuk akal bagi saya. Semuanya seperti 'klik', tepat."
Petugas tadi kembali merespon "Ah, itulah jawabannya. Seketika itu pula perasaan Freeway membaik.
Ia pun berkata kepada si petugas, "Anda tahu ketika anda mengeluarkan saya dari antrian saya sangat jengkel karena anda telah menghabiskan waktu saya. Namun saya sabar."
Ternyata petugas tadi pun seorang Muslim. Pada akhir pemeriksaan si petugas menyapanya, "Asalamua'alaikum, saudaraku'. Freeway pun membalas, "Wa'alaikum salam". Ia berkata, "Itu pengalaman baik."