BANDUNG (voa-islam.com) - Pakar fisika ‘atheis’, Stephen Hawking kembali menegaskan pemikirannya tentang keberadaan penciptaan alam semesta. Melansir IBTimes, beberapa waktu yang lalu Hawking kembali menyatakan bahwa tuhan tidak ada serta keajaiban ataupun mukjizat yang dikenal dalam tradisi agama, sesungguhnya tidak terkait dengan ilmu pengetahuan.
"Yang saya maksud dengan mengetahui pikiran Tuhan adalah kita akan tahu segala sesuatu yang Tuhan akan ketahui, tapi jika ada Tuhan. Nyatanya Tuhan tidak ada. Saya seorang atheis," ujarnya seperti dilansir oleh vivanews, Senin (29/10/2014) yang lalu.
Pernyataan kontroversial ini mendapat tantangan dari penulis buku Islam Liberal 101, Ustadz Akmal Syafril.
“Menurut saya, Hawking keliru dan tidak bisa bedakan antara agama dengan spiritualitas. Agama tidak melulu soal spiritualitas. Alam semesta tercipta melalui proses ilmiah, tapi proses itu adalah sunnatullaah,” katanya kepada voa-islam.com, melalui whatsapp, Kamis (09/10/2014) yang lalu.
“Hawking terjebak dengan agama di Barat (Kristen dan Yahudi) yang mempertentangkan antara agama dan sains, antara iman dan rasionalitas,” tambah aktivis Indonesia Tanpa Jaringan Islam Liberal ini.
Ustadz Akmal mengatatakan bahwa menurut Islam, semua proses yang terjadi di alam semesta ini memang ilmiah, bisa dipelajari, (karenaa) semuanya adalah tanda-tanda kebesaran Allah, dan yang mempelajarinya semestinya semakin memahami kebesaran Allah.
“Jadi memang proses di alam ini bisa dan semestinya kita pelajari. Ini berdasarkan Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 190-191. Justru Allah-lah yang memerintahkan manusia untuk mempelajari fenomena alam. Masalahnya, mungkin, Hawking kurang mengenal Islam,” tegasnya. [syahid/voa-islam.com]