Oleh: Hadi Susanto
Beberapa hari terakhir ini nama Alan Turing ramai beredar karena sebuah tweet UAA, seorang tokoh Islib. Screenshot tweetnya lebih sering muncul di timeline saya dibanding promosi film The Imitation Game yang berkisah tentang perjalanan hidup Alan Turing dan kecerdasannya dalam memecahkan kode-kode rahasia Perang Dunia II. Mungkin karena terpeleset dalam mengartikan film inilah UAA mengira Alan Turing adalah penemu komputer.
Bagi saya Turing telah membantu saya menikmati dan memahami keindahan ciptaan Tuhan.
Yang merasa pencinta binatang, pernahkah kita bertanya bagaimana hiasan kulit hewan bisa bermacam-macam? Walau sama-sama coklat, pola kulit jerapah tidak sama dengan kulit cheetah. Bahkan sesama keluarga kucing pun, pola hiasan harimau, macan, dan singa sangat berbeda. Mudah-mudahan tidak ada yang menjawab: memang sudah begitu dari sananya!
Adalah Alan Turing yang pertama kali merumuskan pola-pola itu dalam persamaan Matematika yang sangat sederhana! Pola-pola itu terbentuk karena adanya perbedaan kecepatan penyebaran zat-zat kimia dalam kulit, yang sekarang dikenal sebagai 'Turing instability'. Dengan persamaan sederhana itu, Turing mereproduksi pola hiasan pada banyak kulit binatang! Karena penemuannya itulah Turing sekarang dikenal sebagai Bapak morphogenesis, Bapak ilmu pembentukan organisme.
Sayang dia mati relatif muda karena keracunan sianida, dua tahun setelah dia menulis paper yang sangat berharga itu. Banyak yang bilang dia bunuh diri, tapi ada juga yang percaya itu kecelakaan murni.
Turing dihukum karena dia (disuruh) mengaku gay (tanpa saksi). Daripada dipenjara, dia memilih hukuman kebiri secara hormonal/kimiawi. Dan kerjanya dalam teori penciptaan itu dimotivasi dari perubahan fisik tubuhnya sendiri selama menjalani proses kebiri, yang salah satunya adalah tumbuhnya payudara! (riafariana/voa-islam.com)