Oleh: Tri Silvia (Ummahat Peduli Umat dan Aktivis Revowriter)
Survei Pew Research Center memberikan kabar gembira terkait populasi Muslim Eropa ditengah kemarahan umat akibat pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota negara Israel.
Disampaikan dalam survei tersebut bahwa populasi Muslim di Eropa akan meningkat lebih dari dua kali lipat sampai 2050. Survei dilakukan di 30 negara Eropa, 28 negara Uni Eropa ditambah Norwegia dan Swiss. Dalam survei ini, Pew Research Center menyiapkan tiga skenario untuk memperkuat hasil penelitiannya. Skenario pertama adalah penambahan populasi biasa tanpa imigran dan pengungsi.
Dengan skenario pertama ini populasi Muslim diproyeksikan meningkat menjadi 7,4 persen pada tahun 2050 jika dibandingkan persentase tahun 2016 yakni sebesar 4,9 persen. Bahkan di Jerman populasi Muslim akan mencapai hampir 9 persen tahun 2050, dari 6 persen saat ini.
Skenario Kedua, peningkatan populasi dengan migrasi dan ketiga, peningkatan populasi dengan migrasi dan arus pengungsi. Dalam skenario dua dan tiga, kaum Muslim diprediksikan tumbuh antara 11 dan 14 persen populasi Eropa pada 2050. Bagi Jerman, yang telah menerima banyak migran dan pengungsi Muslim dalam beberapa tahun terakhir, persentase Muslim diproyeksikan antara 11 dan 20 persen (m.detik.com, 1/12).
Penyampaian tiga skenario diatas mampu menghindarkan debat kusir tentang imigran dan para pengungsi muslim. Dua faktor yang memang cukup berpengaruh dalam peningkatan populasi Muslim di belahan bumi Eropa, namun nyatanya ada faktor yang lebih besar yang menyebabkan peningkatan populasi Muslim.
Faktor tersebut adalah faktor agama dalam hal aplikasinya di kehidupan sehari-hari. Ada dua poin utama keislaman yang sangat berpengaruh dalam peningkatan populasi Muslim secara umum. Poin pertama terkait dengan pengaturan keluarga dalam Islam dan yang kedua terkait dengan dakwah penyebaran Islam.
Hal-hal menyangkut poin pertama yang terkait dengan pengaturan keluarga dalam Islam, terdiri atas beberapa hukum, diantaranya bahwa; Islam memotivasi umatnya yang telah siap dan mampu untuk menikah agar segera melaksanakannya, sebagaimana hadits yang artinya, “Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah! Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan).
Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa) karena shaum itu dapat membentengi dirinya.”(Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad, al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa-i, ad-Darimi, Ibnu Jarud dan al-Baihaqi, dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu).
Islam memerintahkan umatnya untuk menjaga diri mereka dan keluarganya dari api neraka, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS.At-Tahrim:6)
Kemudian Islam mengatur dengan baik permasalahan nikah dan talak,
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut'ah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya" (QS.Al-Ahzab :49)
Islam mengatur hak dan kewajiban anggota keluarga dalam menjalankan kehidupannya. Islam mengajarkan bahwa anak-anak merupakan investasi utama akhirat kita,
“Nikahilah oleh kalian wanita yang pencinta dan subur, karena aku akan berbangga dengan banyaknya kalian kepada umat-umat yang lain.” (HR Abu Dawud: 2052, dishahihkan Al Albany dalam Jami As-Shahih: 5251)
“Jika seorang anak Adam mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang berdoa untuknya.” (HR Muslim)
Dan banyak lagi hukum tentang pengaturan keluarga yang lainnya di dalam Islam.
Adapun poin kedua terkait dengan penyebaran dakwah agama Islam,
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”(QS. Ali Imron: 104)
Ayat di atas menegaskan tentang kewajiban berdakwah. Dimanapun umat Islam berada, dakwah akan selalu menjadi poros hidupnya, termasuk umat Islam yang ada di belahan dunia Eropa.
Terkait dengan dakwah Islam di benua Eropa, sebenarnya kaum muslimin telah lebih dulu menorehkan tinta emas peradaban disana, tepatnya di Spanyol atau Andalusia. Islam masuk ke Spanyol (Cordoba) pada tahun 93 H (711 M) melalui jalur Afrika Utara di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad. Kaum Muslimin memerintah disana hampir 8 abad lamanya, tepatnya 718 tahun yakni dari tahun 711 M hingga 1429 M.
Banyak prestasi dan kegemilangan peradaban yang terjadi di Spanyol selama masa kepemimpinan kaum Muslim. Baik dari segi kemajuan intelektual maupun kemegahan pembangunan fisik. Kemajuan intelektual yang terjadi di Spanyol telah berhasil menghasilkan banyak sekali tokoh berpengaruh yang karyanya diakui dunia hingga saat ini.
Dalam hal Filsafat, Sains, Fiqih, Musik dan Kesenian, serta Bahasa dan Sastra, kita bisa mengenal Ibn Rusyd, Ibnu Bathuthah, Ibnu Bajjah, Abbas Ibn Firnas, Al-Farabi, Ibn Sina, Abu Bakr ibn Thufail, Ibrahim ibn Yahya Al-Naqqash, Ibn Jubair, Ibn Al-Khatib, Ibnu Khaldun, Zamakhsyari, Muhammad ibnu Ali az-Zuhri, Al-Idrisi dan banyak lagi yang lainnya. Lalu dalam hal pembangunan fisik kaum Muslim Spanyol membuat jalan-jalan, pasar, sistem irigasi, dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan pengaturan hidrolik.
Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, mesjid, pemukiman, dan taman-taman. Di antara pembangunan yang megah adalah mesjid Cordova, kota Al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana Al-Makmun, mesjid Seville, dan istana Al-Hamra di Granada.
Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah, memuaskan akal dan menentramkan hati sehingga mampu dengan mudah diterima orang-orang yang bersih hatinya dan jernih pikirkannya, jadi tidak heran jika disampaikan bahwa populasi Muslim terus mengalami peningkatan.
Allah SWT telah memberikan kabar gembira kepada umat Islam bahwa kelak sebelum kiamat datang, umat muslim akan kembali berkuasa. Janji Allah adalah benar dan kini terasa semakin dekat adanya dengan kehadiran secercah cahaya dari benua Eropa.
Benua yang dahulu pernah diberikan cahaya oleh Islam, kini akan memberikan cahayanya untuk kemenangan dan kejayaan umat. Wallahu a'lam bis shawab. [syahid/voa-islam.com]