BANDUNG (voa-islam.com) – Banyaknya tumbuh-tumbuhan di Indonesia yang bisa digunakan sebagai obat-obatan dimanfaatkan baik oleh Mahasiswa Farmasi Universitas Muhamamdiyah Bandung (UMB).
Seperti penelitian yang dilakukannya melalui daun cincau hijau yang mana banyak diyakini masyarakat dapat mengurangi pembekakan dengan cara ditumpuk atau direbus.
Melalui cincau hijau inilah tiga mahasiswa Farmasi UMB yang terdiri dari Fitria Wulandari, Fitri Wahyu, dan Khusnul Rizaldi berhasil menjadikan daun cincau hijau (Cylea Barbata Miers) menjadi kapsul antiinflamasi setelah lolos dalam Progam Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti.
Adapun kasiat kapsul yang hasil penelitian mahasiswa Farmasi UMB ini dapat berkhasiat untuk meredakan nyeri, mengurangi peradangan yang ditandai dengan kulit kemerahan, terasa hangat, dan bengkak.
Seperti dijelaskan Khusnul Rizaldi, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini, dalam daun cinau hijau banyak mengandung flavonoid sebagai bahan dasar antiinlamasi.
“Nah adapaun antiinlamasi ini berupa anti peradangan, anti pembengkakan,” jelas Khusnul, pada Selasa (18/6).
Dijelaskan pula oleh Khusnul, selama ini ada dua jenis daun cincau yang dikenal di masyarakat Indonesia yaitu, Cyclea barbata Miers dan Premna oblongifolia yang biasa dibuat es cincau. Daun yang pertama inilah yang diajukan sebagai bahan penelitian.
“Sayangnya daun cincau yang banyak tumbuh di sekitar bandung untuk es cincau, makanya kami dalam penelitian ini mendatangkan daun cincau Cyclea barbata Miers dari Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan,” jelasnya.
Sementara itu, Fauziah Ningrum, Dosen Farmasi UM Bandung menggungkapkan rasa bangganya atas penelitian mahasiswa faramasi.
“Tim ini merupakan tim pertama dari UM Bandung yang lolos PKM sejak tiga tahun berdirinya. Sebuah kebanggaan bagi UM Bandung dapat sejajar dengan kampus PTN dan PTS lainnya lolos dalam PKM tingkat nasional. Walau laboratorium Farmasi di UM Bandung belum lengkap bukan menjadi hambatan bagi mereka,” ungkap Fauziah.
Dosen Farmasi UM Bandung sekaligus membimbing penelitian ini menambahkan, tim penelitian selanjutnya akan dipantu dan evaluasi di Unpad oleh tim juri PKM dari Kemenristekdikti pada 25 Juni 2019. Dari hasil penelitian ini juga akan diseleksi dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa tingkat nasional. [syahid/voa-islam.com]
Sumber: Muhammadiyah.or.id