TOKYO (voa-islam.com) - Badan antariksa Jepang JAXA telah menerima 'lampu hijau' untuk misi perintis ke dua Bulan Mars. Kementerian Sains Jepang mengizinkan proyek Martian Moons Exploration (MMX) masuk ke tahap pengembangan.
Jika semua berjalan sesuai rencana, JAXA akan meluncurkan pesawat luar angkasa yang terikat Mars pada 2024 di atas roket H-3 baru yang sedang dikembangkan Mitsubishi Heavy Industries.
Pesawat luar angkasa itu akan tiba dekat Bulan Mars, Phobos dan Deimos, setahun kemudian.
Pada awalnya, pesawat luar angkasa akan menghabiskan waktu mengamati nulan-bulan Mars dari kejauhan. Pesawat akan membuat peta detail permukaan nulan sebelum mencoba menjadi misi pertama yang melakukan pendaratan pada salah satu nulan.
Badan antariksa Jepang itu bukan hanya ingin mendarat di bulan Mars. Tim mereka juga ingin mengambil sampel selama di permukaan, membawanya ke Bumi pada 2029 untuk dianalisis.
JAXA menyatakan, misi mereka kali ini dapat memberikan pengetahuan mengenai kedatangan air di Tata Surya bagian dalam. Misi juga diharapkan dapat menyelesaikan perdebatan tentang apakah bulan tersebut adalah asteroid yang ditangkap gravitasi Mars atau terbentuk selama dampak besar dengan Planet Merah.
"Manusia dapat secara realistis menjelajahi permukaan hanya beberapa objek dan Phobos serta Deimos ada di daftar itu. Posisi mereka yang mengorbit Mars dapat membuat mereka menjadi target utama bagi manusia untuk mengunjungi terlebih dulu sebelum mencapai permukaan Mars, tapi itu hanya akan mungkin setelah hasil misi MMX telah selesai," kata Jim Green, Chief Scientist NASA seperti dilansir inilah.com.
Pesawat luar angkasa MMX akan membawa 11 instrumen ilmiah, empat di antaranya disediakan oleh NASA, ESA (Eropa), CNES (Prancis), dan DLR (Jerman).
Perangkat JAXA akan mencakup kamera teleskopik untuk mengamati medan yang terperinci, kamera wide angle guna mengindentifikasi mineral terhidrasi, serta perangkat pengambil sampel.
Ada banyak kepercayaan pada kemampuan Jepang untuk mencapai tujuan misinya. Sebab, Negeri Sakura ini pernah berhasil mendarat di batu luar angkasa yang jauh, mengumpulkan sampel, dan membawanya kembali ke Bumi. Misalnya, pada 2020, Hayabusa kembali dengan kapsul berisi partikel-partikel kecil yang diambil dari permukaan asteroid yang jauh.
Baru-baru ini, Hayabusa mengunjungi asteroid lain dan sekarang sedang dalam perjalanan kembali ke Bumi dengan sampel dari sana. Sampel diharapkan tiba ke Bumi menjelang akhir 2020.
JAXA juga mengatakan, sedang mengembangkan teknologi Hayabusa untuk digunakan dalam misi MMX. [syahid/voa-islam.com[