View Full Version
Ahad, 12 Apr 2020

Purwarupa Test Kit Corona Buatan Indonesia Rampung

JAKARTA (voa-islam.com) - Purwarupa test kit qPCR COVID-19 buatan Indonesia telah selesai dibuat dan diklaim secara teruji mampu mendeteksi virus corona dengan akurat.

Proses desain dan uji laboratorium akurasi test kit yang diberi nama Nusantara TFRIC-19 tersebut selesai pada Jumat lalu (3/4/2020).

Pengembangan alat tes ini dilakukan oleh Nusantics sebagai bagian dari Gugus Tugas/Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) yang dibentuk oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

CTO Nusantics Revata Utama menjelaskan bahwa Nusantics mendesain Nusantara TFRIC-19 dengan menggunakan data genomic virus SARS-CoV-2 yang menyebar di Asia.

"Kami melakukan uji akurasi dan validasi prototipe terhadap strain Asia. Hasilnya, Nusantara TFRIC-19 bisa mengidentifikasi strain COVID-19, yang berdasarkan data sudah mirip dengan prediksi mutasi strain Indonesia," kata Revata dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/4/2020).

Nusantics melakukan analisis bioinformatika pada tahap pertama dengan mencocokkan (alignment) sekuens genetika virus SARS-CoV-2 yang mewabah di Asia untuk memilih gen sasaran.

Dari analisis bioinformatika, Nusantics memutuskan mendesain Nusantara TFRIC-19 untuk menyasar dua gen virus SARS-CoV-2 yaitu Gen RdRP (yang menghasilkan enzim untuk mereplikaksi virus saat menginfeksi sel manusia) dan Gen N (yang melindungi inti RNA virus).

Lalu, sensitivitas test kit diuji dengan menggunakan isolat RNA dari luar negeri. Isolat dari luar negeri digunakan untuk mempercepat pengembangan, selama isolat RNA lokal belum tersedia.

Hasil uji laboratorium membuktikan bahwa Nusantara TFRIC-19 bisa mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 secara spesifik, dan tidak bereaksi terhadap genome virus SARS-CoV-1 atau virus corona lain.

Nusantics selanjutnya akan melakukan uji laboratorium menggunakan sampel virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia. Dana genomic dari virus lokal akan digunakan untuk menyempurnakan prototipe Nusantara TFRIC-19.

Gugus Tugas BPPT untuk COVID-19 saat ini masih menunggu untuk mendapatkan sampel virus lokal dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). Penyempurnaan prototipe Nusantara TFRIC-19 diperkirakan selesai dalam 2-3 hari setelah sampel didapatkan.

"Validasi dengan strain virus Asia menunjukkan bahwa Nusantara TFRIC-19 mampu mendiagnosis COVID-19 dengan akurat. Namun, kami akan menyempurnakannya dengan menggunakan informasi genomic virus lokal," kata Sharlini Eriza Putri, CEO Nusantics, dalam keterangan yang sama.

"Ini alasannya, kenapa sampel strain lokal sangat penting. Setelah mendapatkan sampel lokal, kami akan melakukan validasi akurasi Nusantara TFRIC-19 dengan strain Indonesia. Setelah itu, kita bisa masuk ke tahap produksi massal," lanjut dia dikutip dari inilah.com.

Test kit hasil pengembangan Nusantics ini rencananya akan memasuki proses produksi massal melibatkan BPPT, Bio Farma, dan Indonesia International Institute for Life Science.

Juga terlibat dalam proses pengembangan test kit ini adalah inisiatif Gerakan Indonesia PASTI BISA dari perusahaan modal ventura East Ventures. Perusahaan berupaya menggalang pendanaan Rp 10 miliar untuk mendukung upaya gugus tugas untuk Covid-19 dalam mengembangkan dan memproduksi test kit Covid-19 lokal.

Dana yang terkumpul melalui gerakan Indonesia PASTI BISA antara lain akan digunakan untuk membiayai pembelian material dan bahan baku untuk memproduksi 100.000 test kit qPCR. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version