SUDAH menjadi ketentuan Allah SWT, bahwa wanita yang melahirkan dibekali dengan air susu ibu (ASI). ASI merupakan bentuk kasih sayang ibu kepada anak yang baru dilahirkannya, karena memberikan makanan yang cocok dan sehat, serta mampu memberi kekebalan pada tubuh bayi. Alangkah ruginya bila seorang ibu tidak mau, atau tidak bisa menyusui bayinya. ASI juga merefleksikan kasih sayang Allah kepada wanita.
Allah SWT sendiri telah menetapkan masa kehamilan dan menyusui dalam firman-Nya yang berbunyi, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Luqman 14).
Allah juga berfirman, “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (Al-Baqarah: 233).
Dan juga pada ayat yang berbunyi, “Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil).” (Al-Qashash: 7).
Bahkan Allah memberikan sebuah gambaran tentang kuatnya ikatan menyusui seorang anak kepada bayinya yang hanya bisa diputuskan oleh keguncangan yang maha dahsyat di Hari Kiamat dalam surat Al-Hajj ayat 2:
“(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya….”
…wanita yang tidak komitmen menyusui bayi sebagaimana ketetapan Al-Qur’an, berpotensi terkena kanker payudara yang sangat ditakutkan para wanita…
Semua keterangan dalam teks-teks tersebut mengandung hikmah yang mendalam. Ilmu pengetahuan modern telah mengungkap hikmah tersebut, ketika para ilmuwan menemukan bahwa wanita yang tidak komitmen dengan masa menyusui sebagaimana ditetapkan Al-Qur’an, biasanya berpotensi terkena kanker payudara. Kanker tersebut merupakan momok yang sangat ditakutkan para wanita, dan menjadi penyakit yang banyak diidap kaum hawa di banyak negara di dunia.
Penelitian ilmiah menyebutkan bahwa wanita yang komitmen dengan masa menyusui yang telah ditetapkan Al-Qur’an akan terhindar dari pengaruh hormon estrogen yang berbahaya. Ini mengingat, kanker payudara terjadi disebabkan menumpuknya estrogen pada tubuh, sehingga memicu pembengkakan pada payudara dan pembusukan rahim. Dan menyusui merupakan sebuah proses hormonal yang terjadi salah satunya yaitu menekan kadar hormon estrogen.
…Menyusui bukan hanya baik untuk bayi tapi juga si ibu…
“Menyusui bukan hanya baik untuk bayi tapi juga si ibu,” kata ketua peneliti Dr. Alison M. Stuebe dari Universitas North Carolina, Chapel Hill, Amerika Serikat (AS), sebagaimana dilansir doktersehat.com. Kesimpulan studi ini diperoleh dari penelitian terhadap 60.075 perawat yang baru melahirkan dan berpartisipasi dalam studi Nurse’s Health Study yang berlangsung antara tahun 1997 dan 2005.
Pada akhir Juni 2005 diketahui ada 608 wanita (sekitar satu persen) yang menderita kanker payudara di usia sekitar 46 tahun. Selain itu para peneliti juga melaporkan, wanita yang keluarga dekatnya menderita kanker payudara, risikonya berkurang hingga 59 persen bila mereka menyusui bayinya.
Berdasarkan penelitian, bila seorang wanita tidak menyusui, jaringan di payudaranya akan kembali seperti pada saat sebelum hamil dan hal ini bisa menyebabkan terjadinya peradangan. Peradangan yang berlangsung sangat progresif diketahui berkaitan dengan kanker payudara.
“Hipotesa kami, wanita yang menyusui atau mengonsumsi obat penekan produksi ASI akan mencegah terjadinya peradangan,” tulis sebuah laporan yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Archieves of Internal Medicine (Kompas, 11/08/2009).
Secara general, menyusui sangat berguna bagi kesehatan. Di antaranya, dapat mengurangi perdarahan setelah persalinan, mempercepat pengecilan rahim, menunda masa subur, mengurangi anemia, mencegah kanker ovarium dan kanker payudara, serta menjaga ibu agar tetap langsing dan cantik.
…menyusui sangat berguna bagi kesehatan, di antaranya mempercepat pengecilan rahim, mencegah kanker ovarium dan kanker payudara…
Sebuah laporan penelitian dalam Jurnal Obstetri dan Ginekologi yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari Center for Research on Health Care, University of Pittsburgh, melaporkan bahwa perempuan yang menyusui lebih dari 12 bulan bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung hingga 10 persen.
Penelitian ini melibatkan 140.000 perempuan menopause dengan rata-rata usia 63 tahun. Perempuan tersebut memberikan informasi mengenai pola makan dan sejarah menyusui, data BMI (body mass index/indeks massa tubuh) serta riwayat medis. Selama penelitian partisipan dikirimkan laporan medisnya dan waktu rata-rata penelitian ini adalah 8 tahun.
Sayangnya, masih ada sebagian wanita yang menganggap memberikan ASI kepada bayi sering dianggap ketinggalan zaman dan merusak bentuk tubuh. Alih-alih ingin menjaga keindahan fisik, sang bayi justru tidak mendapatkan sumber makanan alami penting yang dibutuhkan. Padahal, bayi yang baru lahir merupakan amanah dari Allah yang harus mendapatkan perawatan terbaik, dan menyusui merupakan salah satu cara perawatan yang terbaik. Sehingga, Islam amat menekankan pemberian ASI kepada bayi, meskipun tidak harus melalui ibunya sendiri. [ganna pryadha/voa-islam.com]