JAKARTA (voa-islam.com) - Jakarta Islamic School (JISc) menganugerahkan penghargaan kepada 16 siswa dan alumni yang menorehkan prestasi baik dalam dan luar negeri.
Pemberian penghargaan “JISc Principal’s Awards” ini dilakukan di Jakarta Islamic School, Komplek Kodam Kalimalang, Jakarta Timur, Senin siang (14/05/2018).
Pendiri sekaligus pemilik JISc, Fifi P. Jubilea, mengungkapkan penganugerahan penghargaan ini dimaksudkan untuk motivasi kepada siswa dan alumninya agar tetap berprestasi dan menjadi kebanggaan bangsa.
“JISc memberikan apresiasi, penting bagi semua orang, apresiasi ini bisa memberikan kebanggaan, tapi jangan sampai ujub,” ungkap Fifi kepada wartawan, Senin (14/05/2018).
Dengan penghargaan ini Fifi berharap anak didiknya dapat menjadi generasi teladan bagi agama dan bangsa.
“Namun ini hanya motivasi dan keyakinan agar jadi bangsa hebat. Jadilah sesuatu yang “confidence”, berpikir jernih biar jadi pemimpin bangsa,” katanya.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid yang hadir dalam acara tersebut memuji langkah yang dilakukan JISc.
Selain Hidayat, turut hadir dan memberikan pencerahan di acara tersebut yaitu ustazah Wirianingsih, sosok ibu yang sukses menjadikan anak-anaknya hafizh Quran dan ustazah Aan Rohanah yang bersama suaminya ustaz Abdul Hasib mengelola Yayasan Pesantren Darul Qur'an Mulia.
“Kontribusi keluarga Fifi itu sebuah mozaik yang melengkapi anak Indonesia. JISc model pendidikan hadirkan keunggulan, ada tiga sistem perlu diakomodasi, yaitu nasional, Islam dan internasional,” kata Hidayat.
Hidayat menjelaskan program bahasa dan kemampuan diri siswa seperti olah raga dan kemampuan entrepreneur di JISc, bisa jadi model sekolahan yang lainnya.
“Dimungkinkan dikembangkan keunggulan bagi masyarakat. Tantangan beragam, kalau seragam tentu tidak mudah mengalahkan sekolah umum,” katanya.
Keenambelas siswa dan alumni JISc yang berprestasi itu antara lain:
Zacharia Abdullah Adam (Zaki), siswa kelas 1 SMA Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS). Prestasi yang diraih adalah sebagai hafidz termuda di JIBBS (15 tahun) dan mendapatkan beasiswa penuh ke Turki dari Erdogan Foundation.
Muhammad Adzka Abdillah, siswa kelas 2 SMA JIBBS. Ia berhasil menyelesaikan hafalan Al Qur’an 30 juz di JIBBS sebagai sekolah Islam International bersama 15 orang temannya.
Faiq Geihan Ulwan Afif, siswa SMP JIBBS. Ia adalah peraih medali emas Kejuaraan Kungfu nasional dan peraih medali perak Kejuaran Elite Kyokushin International Competition.
Muhammad Zaki Amani, siswa Kelas 5 SD Jakarta Islamic School (JISc). Zaki berhasil meraih medali emas IMWC (international Mathematic Wizard Challange) 2017 – Xiamen China, lalu meraih medali perunggu, IMCS (international matemathic contest singpore) 2017, dan meraih medali perak ITMO (international Teeneger Mathematic Olympiad) 2017, Davao City Philipina.
Muhammad Firmansyah Pratama. Anca adalah siswa SD JISc Kodam. Ia berhasil juara I Kejuaraan Catur Dunia Tingkat Anak-Anak di Moskow.
Sharfina Miranda Putri. Siswi SD JISc Joglo ini merupakan peraih nilai UN tertinggi se-DKI Jakarta. Nilai Bahasa Indonesia 10, Matematika 10, Ilmu Pengetahuan Alam 10.
Rakrian Danu Jagattri, siswa kelas 3 SMP JISc. Ia berhasil meraih medali perunggu katagori Performance in Project Pitching dalam Olimpiade Science Tingkat ASEAN di Hanoi – Vietnam.
Muhammad Ryan Rahmadifa, siswa kelas 3 SMP JISc. Ryan berhasil meraih medali perunggu dalam kategori Chemistry Labb Skill Assessment dalam Olimpiade Science Tingkat ASEAN di Hanoi – Vietnam.
Muhammad Hanif Zulvi, siswa kelas 3 SMP JISc. Hanif juga meraih medali perunggu dalam katagori Chemistry Labb Skill Assessment dalam Olimpiade Science Tingkat ASEAN di Hanoi – Vietnam.
Kayyisa Ali Muhammad, siswa kelas 4 SD JISc, yang berhasil menyabet berbagi medali emas dalam berbagai even pertandingan taekwondo, diantaranya Jakarta Taekwondo Festival 2014 dengan Piala Gubernur DKI Jakarta 2016, Bharaduta Open 2017 dan Children Championship Road to Glory 2018.
Dua alumni JISc yang kini sudah menjadi mahasiswa juga mendapatkan penghargaan. Keduanya adalah Fathan Zuhair, mahasiswa Universitas Padjajaran Bandung. Fathan adalah pemenang Speech Contest di Harvard University mewakili Universitas Padjadjaran/Indonesia.
Radhiyan Pribadi, mahasiswa Universitas Indonesia. Ia berhasil meraih tiga juara satu dalam lomba debat, di antaranya: Debat Mahasiswa di Den Haag tahun 2015 mewakili Universita Indonesia, Debat Mahasiswa di Roma Italia tahun 2016 mewakili Universitas Indonesia, dan Debat di forum Mahasiswa ASEAN di Bangkok tahun 2017 mewakili Indonesia. Radhiyan juga mewakili Indonesia dalam Acara Harvard National Model United Nation tahun 2017.
Penghargaan untuk entrepreneur muda alumni JISc diberikan kepada Ismail Abdullah Adam, alumni JISc/JIBBS dengan prestasi menjadi pendiri dan pemilik Money Remittance di Malaysia yang mampu mentransfer uang ke berbagai negara hingga 150 milyar per tahun. Ia juga menjadi suplier beras antara negara Thailand-Malaysia.
Bagus Samhan, alumni JISc/JIBBS. Bagus adalah pendiri “Royal Kashimura”, restoran halal Jepang dengan konsep Syariah dan terbesar di Bandung yang omzetnya rata-rata 50-90 juta per hari. Bagus mengaku mendapatkan ide restaurant syariah dari keseharian sekolah di Jakarta Islamic School.
Harry, alumni JISc. Ia menjadi manajer sekaligus Ketua Bidang IT dalam perhelatan ASIAN GAMES tahun 2018,
Faris Mujahid, sosok alumni JISc/JIBBS yang baru-baru ini berhasil meraih prestasi Cum Laud S3 dari King Saud University, dan disertasinya dijadikan buku referensi di seluruh perpustakaan di Saudi Arabia.[fq/voa-islam.com]