Wahai anakku,
Allah telah mentakdirkanmu mereguk manisnya beriman dalam Islam.
Selama engkau menjaga aqidahmu, kemanapun engkau pergi,
Allah senantiasa menjaga dan melindungi dari segala hal yang menudlaratkanmu,
Allah telah dan akan menjaga hakmu selama engkau pun menjaga hak-Nya untuk tidak menjadikan selain Dia sekutu bagi-Nya.
Dia telah memberikanmu…
1. Hak esensial untuk hidup
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 31:
Artinya: " Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberikan rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.“
Demikian juga sabda Rasulullah Saw,
"Apabila ada seorang di antara wanita membunuh secara sengaja, ia tidak boleh dijatuhi hukuman mati sampai ia melahirkan anaknya, jika ia memang sedang hamil. Dan bilamana seorang wanita berzina, ia tidak boleh dirajam sampai ia melahirkan anaknya jika ia sedang hamil dan sampai ia selesai merawatnya." (HR Ibnu Majah).
Anakku, demi keselamatan janin, Islam juga telah memberi keringanan bagi wanita hamil dalam menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ia diperkenankan berbuka apabila ia tidak mampu atau apabila puasanya mengganggu pertumbuhan janin. Ia dapat mengganti puasanya di hari lain atau menggantinya dengan memberi makan seorang miskin pada hari tersebut..
2. Hak mendapatkan nama, pendidikan, dan tempat yang baik
Diriwayatkan oleh Abul Hasan, bahwa suatu hari seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw: "Ya Rasulullah, apakah hak anakkku dariku?" Nabi menjawab, "Engkau baguskan nama dan pendidikannya, kemudian engkau tempatkan ia di tempat yang baik.". Sabda Rasulullah Saw yang lain: "Baguskanlah namamu, karena dengan nama itu kamu akan dipanggil pada hari kiamat nanti." (HR Abu Dawud dan Ibnu Hibban)
"Engkau baguskan nama dan pendidikannya, kemudian engkau tempatkan ia di tempat yang baik."
3. Hak penyusuan dan pengasuhan
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 233,
Artinya: "Para ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”.
Anakku, ternyata dari hasil penelitian medis dan psikologis disimpulkan bahwa masa dua tahun pertama sangat penting bagi pertumbuhanmu, agar engkau tumbuh sehat secara fisik dan psikis. Secara fisik, dengan ASI engkau mendapatkan makanan berkualitas prima yang tiada bandingannya. mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhanmu, sekaligus mengandung antibodi yang membuat engkau tahan terhadap serangan penyakit.
Secara psikis, melalui dekapan hangat ibumu, engkau mendapatkan kasih sayang dan ketentraman yang kelak akan mempengaruhi suasana kejiwaanmu di masa mendatang. Perasaan mesra, hangat, dan penuh cinta kasih yang engkau alami ketika engkau menyusui ibumu, menumbuhkan rasa kasih sayang dan hormat yang tinggi kepada ibumu. Islam pun telah menetapkkan bahwa orang yang lebih berhak terhadap pengasuhan ini adalah orang yang paling dekat kekerabatannya dan paling terampil (ahli) dalam pengasuhan, siapa lagi kalau bukan ibumu.
Hadist yang diriwayatkan dari Amr bin Syu’aib dari kakeknya bahwa Rasulullah Saw pernah ditemui seorang wanita, ia berkata:"Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku dulu dikandung dalam perutku, susuku sebagai pemberinya minum dan pangkuanku menjadi buaiannya. Sementara ayahnya telah menceraikanku, tetapi ia hendak mengambilnya dariku." Kemudian Rasulullah bersabda:"Engkau lebih berhak kepadanya selama engkau belum menikah"
4. Hak mendapatkan kasih sayang
Anakku, Rasulullah Saw mengajarkan kepada kita agar saling menyayangi diantara keluarga. Beliau Saw bersabda,"Orang yang paling baik di antara kamu adalah yang paling penyayang kepada keluarganya."
Rasulullah mengajarkan untuk mengungkapkan kasih sayang tidak hanya secara verbal, tetapi juga dengan perbuatan. Pada suatu hari Umar Ibn Khatab r.a menemukan Beliau Saw merangkak di atas tanah, sementara dua orang anak kecil berada di atas punggungnya. Umar berkata:"Hai anak, alangkah baiknya rupa tungganganmu itu." Yang ditunggangi menjawab:"Alangkah baiknya rupa para penunggangnya". Subhanallah, betapa indah susasana penuh kasih sayang antara Rasul Saw dengan cucu-cucu beliau.
5. Hak mendapatkan perlindungan dan nafkah dalam keluarga
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 233:
Artinya;"… Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dangan cara yang ma’ruf…", dan firman Allah dalam surah Ath - Thalaq ayat 6:
Artinya:"Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu…"
Sebagai pemimpin dalam keluarga, ayahmua telah mengambil tanggungjawabnya atas keselamatan anggota keluarganya, termasuk dirimu. Ia akan senantiasa melindungimu dari hal-hal yang membahayakanmu baik fisik maupun psikis. Ia juga memberi nafkah berupa pangan, sandang, dan tempat tinggal kepada keluarganya.
6. Hak pendidikan dalam keluarga
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-Tahrim ayat 6:
Artinya:"Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…"
Rasulullah juga mengajarkan betapa besarnya tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak. Sabdanya Saw:"Tidaklah seorang anak yang lahir itu kecuali dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanya yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi."(HR Muslim).
Melalui Islam, engkau mendapat pengajaran nilai-nilai tauhid dan ajaran-ajaran Islam yang lain dari kedua orang tuamu yang shaleh, yang akan mengantarkanmu kepada kebahagian dunia dan akhirat
7. Hak mendapatkan kebutuhan pokok sebagai warga negara
Sebagai warga negara, engkaupun mendapatkan hak akan kebutuhan pokok yang menjadi kewajiban pemimpin negara kepada semua warga negara, yang meliputi: pendidikan di sekolah, pelayanan kesehatan, dan keamanan. Hal ini sabagaimana diisyaratkan dalam sabda Rasulullah Saw:
"Seorang imam (pemimpin) adalah bagaikan penggembala, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya."(HR Ahmad, Syaikhan, Tirmidzi, Abu Dawud, dari Ibnu Umar)
Oleh karenanya, janganlah engkau cemas, khawatir, apalagi putus asa menghadapi masa depanmu, mintalah selalu petunjuk dan pertolongan hanya kepadaNya, yakinlah ia selalu dan akan selalu menyertaimu selama engkau menta’atiNya….Rabbunâ al-Musta’an
(Bekasi-Kemang Pratama, Rajab 22, 1430H/Anita Masduki)