View Full Version
Kamis, 10 Sep 2009

Remaja Amerika Rentan Bunuh Diri

Ternyata remaja Amerika gampang banget mengambil tindakan membunuh dirinya sendiri ketika mereka mengalami depresi. Menurut laporan Mental Health America, terdapat sekitar 5000 anak muda usia 15 – 24 tahun bunuh diri setiap tahunnya. Di antara ciri-ciri mereka yang stress berat dan depresi kemudian meningkat menjadi keinginan bunuh diri adalah sebagai berikut:
1.    Adanya keinginan untuk membunuh diri sendiri baik langsung atau tidak langsung
2.    Terobsesi dengan kematian
3.    Puisi, tulisan dan gambar yang dibuat mengacu pada kematian
4.    Perubahan drastis pada perilaku dan penampilan
5.    Bersikap tidak rasional dan aneh
6.    Mudah merasa bersalah dan malu
7.    Pola makan dan tidur yang berubah
8.    Prestasi belajar di sekolah menurun drastic
9.    Memberikan barang-barang miliknya dengan mudah ke orang lain

Coba deh, perhatikan satu demi satu poin di atas sebagai ciri-ciri remaja yang berpotensi besar untuk bunuh diri. Poin 1 udah jelas, gak udah dibahas. Poin 2, terobsesi dengan kematian. Kayaknya ini ada kaitannya dengan poin 3. Hmm…padahal Rasulullah pernah memberi nasehat pada umatnya agar selalu mengingat kematian. Karena dengan mengingat kematian, seseorang itu jadi takut melakukan dosa. Jadi kayaknya enggak selalu deh kalau orang yang sering menulis puisi tentang kematian rentan bunuh diri. Tergantung keimanannya donk.

Lalu poin berikutnya adalah adanya perubahan drastic pada perilaku dan penampilan. Padahal banyak remaja yang setelah mengkaji Islam trus jadi berubah total. Cewek yang semula suka umbar aurat jadi rapi berbusana muslimah. Cowok yang semula matanya suka jelalatan kalo lihat cewek cakep, jadi ghodul bashor alias menundukkan pandangan. Nah, ini kan perubahan total pada perilaku dan penampilan tuh. Tapi enggak banget kalo dimasukkan dalam kategori orang yang rentang bunuh diri.

Poin 5 tak perlu pembahasan khusus. Karena yang namanya manusia diberi akal, maka harus dipergunakan sebaik mungkin untuk berfikir rasional dipenuhi dengan landasan keimanan. Gak boleh tuh yang namanya syirik, tahayul, khurafat semisal percaya bahwa menyembah pohon bisa mendatangkan uang. Ih..naudzubillah.

Merasa bersalah dan malu. Kalau memang bersalah maka segeralah minta maaf, jangan dipendam. Karena dalam Islam, salah satu dosa yang tidak dimaafkan oleh Allah adalah melakukan dosa pada sesama manusia dan tidak mau meminta maaf pada orang tersebut. Jadi kalau memang merasa bersalah telah melukai hati seseorang atau melakukan sesuatu yang dzolim pada orang lain, segeralah meminta maaf. Sedangkan untuk perasaan malu dalam takaran wajar, itu memang harus dipelihara oleh seorang muslim. Malu berbuat dosa, malu umbar aurat, malu tidak sholat dan tidak puasa. Bahkan di salah satu haditsnya, Rasulullah pernah mengatakan bahwa malu adalah sebagian dari iman.

Jadi pola tidur berubah karena banyak PR dan ulangan, it’s okay. Apalagi begadang untuk khataman Qur’an di bulan Ramadhan, keren banget tuh

Pola makan dan tidur yang berubah. Hmm….kata Om Rhoma Irama kan begadang boleh saja asal ada perlunya. Jadi pola tidur berubah karena banyak PR dan ulangan, it’s okay. Apalagi begadang untuk khataman Qur’an di bulan Ramadhan, keren banget tuh. Sedangkan untuk pola makan, jelas aja berubah. Ramadhan euy….puasa gitu loh. Bagi remaja muslim, perubahan ini gak ada hubungannya dengan bunuh diri, tapi peningkatan keimanan dan ketakwaan.

Menurunnya prestasi belajar di sekolah dengan drastis, remaja Islam pun gak boleh membiarkan ini terjadi. Jadi hiaaaatt….semangat! Biar puasa tapi belajar dan prestasi kudu jalan terus. Dan poin terakhir adalah mudah memberikan barang-barangnya kepada orang lain. Hmm…Rasulullah tuh orang yang mudah banget memberikan barang pada orang lain. Gak usah kamu meminta sesuatu dari Rasulullah mulia ini. Cukup kamu puji apa yang beliau punya, saat itu juga barang tersebut akan langsung diberikan kepada orang yang memujinya.

Intinya, remaja Islam jauh lebih tangguh daripada remaja Amerika yang sekuler itu. Jadi salah banget kalo kamu yang meniru gaya hidup mereka. Harusnya merekalah yang meniru gaya hidup remaja Islam karena sudah pasti bebas depresi apalagi sampai bunuh diri. Naudzhubillah. Gak pernah ada kamus senorak itu dalam diri pribadi muslim. Tetap semangat dengan Islam!

By: Ria Fariana

Sumber: www.nmha.com


latestnews

View Full Version