Oleh Ria Fariana, voa-islam.com
Tulisan ini saya bikin saat teringat pengalaman teman saya yang bekerja di sebuah perusahaan IT (Information Teknologi). Saya promo tentang web www.voa-islam.com saat itu menjadi www.voa-islam.net. Saya katakan padanya bahwa saya nulis di kolom teenage. Saya yakin membuka web bukanlah perkara sulit bagi orang yang pekerjaannya memang berhubungan dengan internet.
Setelah beberapa hari, saya bertanya bagaimana pendapatnya tentang tulisan saya. Dia malah balik bertanya, “Tulisan kamu tentang apa sih? Trus rubrik teenage itu tentang apa? Porno ya?” Gubraks….saya jadi bengong bin bingung dituduh begitu. Rumus darimana kalau istilah teenage itu jadi berkonotasi porno. Saya sempat sebal dituduh seperti itu. Saya suruh dia buka kamus jenis apa pun, terbitan mana pun, karangan siapa pun, untuk mencari terjemah arti teenage dan maknanya. Dimana-mana, setahu saya teenage itu bermakna remaja. Tidak ada unsure porno apa pun dilihat dari sudut pandang mana pun.
Usut punya usut, ternyata bagian teknisi, pusat server atau apa pun namanya di kantor tempat ia bekerja, memblokade setiap ada kata teenage. Tidak peduli makna teenage itu apa, setiap link atau apa pun yang mengandung unsure kata tersebut ditolak untuk dibuka. Jadilah teman saya tadi bisa mengakses www.voa-islam.net tapi sama sekali tidak bisa membuka rubric teenage bahkan sampai ketika tulisan ini dibuat.
Saya jadi berpikir, ini teknisi atau pusat servernya yang o’on atau apa? Tanpa pandang bulu, semua kosakata teenage diblok meskipun itu jelas-jelas dari website Islam yang bisa dipertanggungjawabkan isinya
Saya jadi berpikir, ini teknisi atau pusat servernya yang o’on atau apa? Tanpa pandang bulu, semua kosakata teenage diblok meskipun itu jelas-jelas dari website Islam yang bisa dipertanggungjawabkan isinya. Saya sempat berfikir bahwa mungkin orang tersebut dulu pernah nggak tuntas belajar bahasa Inggris sehingga menterjemahkan teenage sebagai sesuatu yang porno. Atau kemungkinan kedua, mungkin juga banyak pegawai di perusahaan tersebut yang mengakses web porno menggunakan kata kunci teenage.
Saya akhirnya sedikit bisa memahami ketika ingin mencari bahan untuk menulis yang berkaitan dengan remaja atau bahasa Inggrisnya adalah teenage. Kata kunci ini ternyata memang diterjemahkan negative oleh mesin pencari di internet. Untuk menghindari hal-hal demikian, maka saya harus menambahkan kata kunci tambahan selain teenage. Misalnya saja kata bulimia, stress, education, dan lain-lain.
Hal ini jelas terjadi ketika banyak fakta dan berita yang terjadi berkaitan erat dengan tingkah polah remaja yang menjurus ke hal-hal porno. Dan itu semua biasanya didominasi oleh tingkah remaja barat alias non muslim yang memang cenderung liar. Jadilah, internet pun terkena imbasnya. Website yang lurus, baik dan mencerahkan jadi sedikit terkena getah akan pemakaian salah kaprah teenage ini untuk tujuan-tujuan negative.
Saya jadi teringat sebuah generasi remaja atau pemuda yang berbeda 180% dari fenomena di atas. Ketika teenage dikonotasikan negative karena memang tingkah lakunya sendiri dan didukung oleh system yang berlaku di tengah masyarakat, ada sebuah kondisi lain dimana teenage itu adalah sebuah energi dahsyat untuk perubahan.
Bung Karno pernah dengan lantang berkata, “Berikan aku 10 pemuda, maka akan kurubah dunia.” Contoh kecil ini menunjukkan bahwa remaja atau pemuda mempunyai kekuatan dan potensi untuk merubah dunia. Pun dominasi kesan negative banyak orang tentang remaja dan dunianya seharusnya bisa dirubah oleh remaja itu sendiri.
Islam sendiri berkembang juga didukung oleh kekuatan potensi remaja dan pemudanya. Lihat saja umur para sahabat yang masuk Islam, semua masih tergolong remaja dan muda. Trus juga para pahlawan Islam selevel Muhammad Al Fatih, masih sangat muda. Coba bayangkan bila remaja dan pemuda muslim sekarang bisa sedikit saja sekualitas mereka, maka istilah teenage tidak lagi dikambinghitamkan untuk hal-hal yang tidak senonoh.
Bukan tidak mungkin ketika kosakata teenage diketik maka yang muncul adalah gambaran dan video-video yang menunjukkan perjuangan remaja Islam dalam berdakwah untuk perubahan dan mengembalikan kehidupan Islam. Mereka ada di semua lini kehidupan untuk menyadarkan masyarakat agar kembali menjadi umat yang terbaik. Bila ini yang terjadi, maka tak akan ada lagi pemblokiran situs dengan kosakata teenage karena isinya ternyata hal-hal positif dan indah tentang kiprah remaja dalam mengembalikan kejayaan Islam. Remaja benar-benar membuat sebuah perubahan dengan gebrakan nyata.
Semoga segera terwujud ^_^